Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan akan mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghadiri puncak acara Sail Nias pada Sabtu (14/9) di Pelabuhan Baru Teluk Dalam, Nias Selatan.
"Dalam surat Sekretariat Kabinet tertanggal 12 September 2019, Menko Bidang Kemaritiman telah ditunjuk untuk mewakili Presiden Jokowi dalam acara Puncak Sail Nias tahun 2019," kata Deputi Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan Budaya Maritim Kemenko Bidang Kemaritiman Safri Burhanuddin dalam siaran pers di Jakarta, Jumat.
Safri menyampaikan kegiatan sail bertujuan untuk mengangkat keunikan masing-masing daerah pelaksana. Khusus di Sail Nias akan mengangkat keunikan ombak untuk selancar (surfing).
Untuk mendukung potensi tersebut, digelar pula ajang olahraga selancar internasional Nias Pro International Surfing yang dikoordinasikan oleh Kementerian Pariwisata.
Selain menggelar lomba selancar, pemerintah juga menggelar tur diplomatik yang diikuti oleh duta besar negara-negara sahabat. Ada 11 dubes di antaranya dari Rusia, Afganistan, Bosnia-Herzegovina, Slovakia, Lebanon, Srilanka, Peru, Italia, Ceko, Papua Nugini dan Panama yang hadir.
Baca juga: Presiden Jokowi batal hadiri puncak Sail Nias 2019
"Kementerian Luar Negeri sudah mengkoordinasikan dengan baik sehingga dubes negara-negara besar sekelas Rusia dan Italia mau datang ke sini karena merasa aman dan ingin melihat atraksi Hombo Batu secara langsung," ungkap Safri.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Widodo Muktiyo menyatakan Sail Nias adalah pintu untuk mengenalkan budaya dan potensi wisata Nias ke dunia.
"Sail ini adalah agenda rutin yang jadi wadah untuk menunjukkan bahwa Indonesia banyak punya lokasi wisata yang tidak kalah dengan negara lain," katanya.
Widodo menambahkan potensi Nias yang besar tidak hanya lautnya tetapi juga tanahnya karena wilayah itu dikenal dengan pertaniannya.
"Nias ini tidak kalah dengan destinasi wisata lain di dunia. Oleh sebab itu, Sail Nias ini kita fokuskan untuk mempromosikan destinasi wisata di Nias," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Dalam surat Sekretariat Kabinet tertanggal 12 September 2019, Menko Bidang Kemaritiman telah ditunjuk untuk mewakili Presiden Jokowi dalam acara Puncak Sail Nias tahun 2019," kata Deputi Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan Budaya Maritim Kemenko Bidang Kemaritiman Safri Burhanuddin dalam siaran pers di Jakarta, Jumat.
Safri menyampaikan kegiatan sail bertujuan untuk mengangkat keunikan masing-masing daerah pelaksana. Khusus di Sail Nias akan mengangkat keunikan ombak untuk selancar (surfing).
Untuk mendukung potensi tersebut, digelar pula ajang olahraga selancar internasional Nias Pro International Surfing yang dikoordinasikan oleh Kementerian Pariwisata.
Selain menggelar lomba selancar, pemerintah juga menggelar tur diplomatik yang diikuti oleh duta besar negara-negara sahabat. Ada 11 dubes di antaranya dari Rusia, Afganistan, Bosnia-Herzegovina, Slovakia, Lebanon, Srilanka, Peru, Italia, Ceko, Papua Nugini dan Panama yang hadir.
Baca juga: Presiden Jokowi batal hadiri puncak Sail Nias 2019
"Kementerian Luar Negeri sudah mengkoordinasikan dengan baik sehingga dubes negara-negara besar sekelas Rusia dan Italia mau datang ke sini karena merasa aman dan ingin melihat atraksi Hombo Batu secara langsung," ungkap Safri.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Widodo Muktiyo menyatakan Sail Nias adalah pintu untuk mengenalkan budaya dan potensi wisata Nias ke dunia.
"Sail ini adalah agenda rutin yang jadi wadah untuk menunjukkan bahwa Indonesia banyak punya lokasi wisata yang tidak kalah dengan negara lain," katanya.
Widodo menambahkan potensi Nias yang besar tidak hanya lautnya tetapi juga tanahnya karena wilayah itu dikenal dengan pertaniannya.
"Nias ini tidak kalah dengan destinasi wisata lain di dunia. Oleh sebab itu, Sail Nias ini kita fokuskan untuk mempromosikan destinasi wisata di Nias," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019