Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, serta Kepala BNPB Letjen TNI Doni Munardo, meninjau lokasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi di Pekanbaru, Provinsi Riau.
Peninjauan langsung ke beberapa lokasi yang terdampak Karhutla melalui udara menggunakan Heli EC-725, Heli NAS 332 Superpuma, Heli Bell Polri dan Heli Bell BNPB bertolak dari Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru menuju Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) kemudian dilanjutkan ke Indragiri Hulu, Indragiri Hilir dan ke Technopark, Selasa.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menjelaskan, hasil peninjauan dari udara terlihat bahwa titik-titik api itu tersebar, tapi tidak semuanya terbakar, hanya sebagian kecil, dan asapnya saja juga tidak begitu besar.
"Namun harus kita waspadai agar tidak melebar ke bagian lain," ucapnya dalam siaran persnya.
Menurut dia, penggunaan heli untuk pemadaman Karhutla dengan cara water boombing cukup efektif.
"Satu heli bisa mengangkut hampir 10 ton air satu kali naik dalam bentuk bola-bola air. Setiap bola tersebut berkapasitas 108 liter yang dapat membasahi area kurang lebih 33 meter persegi," kata Hadi.
Oleh karena itu, pihaknya akan terus mempersiapkan dan melatih pilotnya supaya bisa masuk ke titik api sesuai dengan keinginan.
"Namun, apabila kemarau panjang berlangsung sampai akhir September dan heli tidak mencukupi, kita akan segera luncurkan pesawat Hercules,” katanya.
Panglima TNI juga mengatakan, alternatif lain untuk pemadaman kebakaran hutan dan lahan di wilayah Pekanbaru bisa dilakukan dengan hujan buatan melalui Teknik Modifikasi Cuaca (TMC).
"TMC tergantung awan, kalau ada awan akan kita siram dengan Natrium Clorida (NaCl)," tuturnya.
Terkait dengan penambahan pasukan, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menuturkan personel yang terlibat dalam pemadaman titik api yang menjadi lokasi Karhutla akan ditambah apabila dinilai masih kurang.
"Saya sudah siapkan heli untuk angkut personel, tujuannya apabila adanya kebakaran di tengah hutan yang susah terjangkau, kita akan kerahkan heli untuk mengangkut personel," ujar Hadi.
Turut serta dalam peninjauan Karhutla di antaranya, Pangkostrad Letjen TNI Besar Harto Karyawan, Kabaharkam Polri Komjen Pol Condro Kirono, Asops Panglima TNI Mayjen TNI Ganip Warsito, Pangdam I/BB Mayjen TNI Sabrar Fadhilah, Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo, dan Gubernur Riau Syamsuar.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Peninjauan langsung ke beberapa lokasi yang terdampak Karhutla melalui udara menggunakan Heli EC-725, Heli NAS 332 Superpuma, Heli Bell Polri dan Heli Bell BNPB bertolak dari Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru menuju Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) kemudian dilanjutkan ke Indragiri Hulu, Indragiri Hilir dan ke Technopark, Selasa.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menjelaskan, hasil peninjauan dari udara terlihat bahwa titik-titik api itu tersebar, tapi tidak semuanya terbakar, hanya sebagian kecil, dan asapnya saja juga tidak begitu besar.
"Namun harus kita waspadai agar tidak melebar ke bagian lain," ucapnya dalam siaran persnya.
Menurut dia, penggunaan heli untuk pemadaman Karhutla dengan cara water boombing cukup efektif.
"Satu heli bisa mengangkut hampir 10 ton air satu kali naik dalam bentuk bola-bola air. Setiap bola tersebut berkapasitas 108 liter yang dapat membasahi area kurang lebih 33 meter persegi," kata Hadi.
Oleh karena itu, pihaknya akan terus mempersiapkan dan melatih pilotnya supaya bisa masuk ke titik api sesuai dengan keinginan.
"Namun, apabila kemarau panjang berlangsung sampai akhir September dan heli tidak mencukupi, kita akan segera luncurkan pesawat Hercules,” katanya.
Panglima TNI juga mengatakan, alternatif lain untuk pemadaman kebakaran hutan dan lahan di wilayah Pekanbaru bisa dilakukan dengan hujan buatan melalui Teknik Modifikasi Cuaca (TMC).
"TMC tergantung awan, kalau ada awan akan kita siram dengan Natrium Clorida (NaCl)," tuturnya.
Terkait dengan penambahan pasukan, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menuturkan personel yang terlibat dalam pemadaman titik api yang menjadi lokasi Karhutla akan ditambah apabila dinilai masih kurang.
"Saya sudah siapkan heli untuk angkut personel, tujuannya apabila adanya kebakaran di tengah hutan yang susah terjangkau, kita akan kerahkan heli untuk mengangkut personel," ujar Hadi.
Turut serta dalam peninjauan Karhutla di antaranya, Pangkostrad Letjen TNI Besar Harto Karyawan, Kabaharkam Polri Komjen Pol Condro Kirono, Asops Panglima TNI Mayjen TNI Ganip Warsito, Pangdam I/BB Mayjen TNI Sabrar Fadhilah, Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo, dan Gubernur Riau Syamsuar.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019