Puncak acara Sail Nias 2019 rencananya akan disandingkan dengan gelaran final kejuaraan selancar dunia dari Liga Selancar Dunia untuk seri kedua Nias Pro yang akan digelar pertengahan September mendatang.
Asisten Deputi Budaya, Seni dan Olah Raga Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Kosmas Harefa yang dihubungi di Jakarta, Jumat, mengatakan seri sail kali ini memang berbeda dengan sail pada umumnya yang didominasi pelayar atau yachter.
“Khusus Sail Nias, sejak awal ditetapkan Pak Menko (Luhut Pandjiatan), memang beda dengan sail yang lain. Kalau sail lain pada puncak acara disandingkan dengan para yachter, khusus Nias disandingkan dengan peselancar internasional,” katanya.
Kosmas menjelaskan alasan puncak acara Sail Nias tidak melibatkan para yachter yaitu karena kondisi ombak pada bulan September yang tidak memungkinkan bagi kapal layar (yacht) untuk berlayar.
Meski demikian, para pelayar telah mendapat kesempatan untuk ikut menikmati Nias dalam Nias Yacht Rally yang diadakan Mei lalu. Kegiatan tersebut juga masuk dalam tangkaian kegiatan Sail Nias 2019.
Baca juga: Rumah warga akan dijadikan penginapan wisatawan saat Sail Nias
Baca juga: Sail Nias 2019 dorong Nias dikenal komunitas "yachter"
“Umumnya ombak yang kondusif untuk yachte’ itu sekitar Maret-Juli. Sekitar September di Nias tidak memungkinkan yachter datang,” lanjutnya.
Kosmas menuturkan kejuaraan selancar dunia itu akan melibatkan sekitar 120-150 peselancar dunia karena seri yang dimainkan yakni QS3.000. Dengan hitungan kasar jumlah peserta yang datang, perhelatan kejuaraan selancar internasional itu diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi terhadap kegiatan ekonomi dan pariwisata setempat.
“Bahkan, pelaksanaan puncak acara Sail Nias juga kita sesuaikan dengan agenda kejuaraan selancar karena kalau Presiden datang, kita akan kondisikan agar beliau bisa menonton grand finalnya,” kata Kosmas.
Baca juga: Sail Nias 2019 dorong Desa Bawomataluo masuk daftar "World Heritage Unesco"
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019