Sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki ditemukan warga dengan posisi telungkup di dalam parit yang berada di depan tambak udang milik TD Pardede, di Jalan Sibolga-Padangsidempuan, Desa Aek Horsik, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah, Senin (29/7).
Menurut keterangan Kapolres Tapteng AKBP Sukamat melalui Kasubbag Humas Polres Tapteng Iptu Rensa Sipahutar, Senin malam, sesosok mayat yang ditemukan warga itu telah diketahui identitasnya atas nama Armanuddin Malau (26), warga Lingkungan IV Kelurahan Muara Nibung, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah.
“Setelah polisi mendapat laporan atas penemuan mayat itu, personel dari Polsek Pinangsori langsung turun ke lokasi. Hanya saja mayat itu tidak ditemukan lagi dalam parit. Menurut pengakuan warga, mayat itu sudah dibawa abang kandungnya, Rufran Malau ke rumahnya di Muara Nibung,” terang Rensa.
Dari hasil keterangan yang diperoleh polisi dari abang korban, kata Rensa, korban menderita penyakit epilepsi atau ayan.
“Korban selama ini sudah menderita penyakit ayan, dan saat melakukan pekerjaannya sebagai pemulung, diduga penyakit ayannya kambuh dan jatuh ke parit. Pun demikian, polisi sudah melakukan visum di Puskesmas Hutabalang,” jelas Rensa seraya menambahkan bahwa pihak keluarga mengaku tidak keberatan atas peristiwa itu, dan sudah membuat surat pernyataan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Menurut keterangan Kapolres Tapteng AKBP Sukamat melalui Kasubbag Humas Polres Tapteng Iptu Rensa Sipahutar, Senin malam, sesosok mayat yang ditemukan warga itu telah diketahui identitasnya atas nama Armanuddin Malau (26), warga Lingkungan IV Kelurahan Muara Nibung, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah.
“Setelah polisi mendapat laporan atas penemuan mayat itu, personel dari Polsek Pinangsori langsung turun ke lokasi. Hanya saja mayat itu tidak ditemukan lagi dalam parit. Menurut pengakuan warga, mayat itu sudah dibawa abang kandungnya, Rufran Malau ke rumahnya di Muara Nibung,” terang Rensa.
Dari hasil keterangan yang diperoleh polisi dari abang korban, kata Rensa, korban menderita penyakit epilepsi atau ayan.
“Korban selama ini sudah menderita penyakit ayan, dan saat melakukan pekerjaannya sebagai pemulung, diduga penyakit ayannya kambuh dan jatuh ke parit. Pun demikian, polisi sudah melakukan visum di Puskesmas Hutabalang,” jelas Rensa seraya menambahkan bahwa pihak keluarga mengaku tidak keberatan atas peristiwa itu, dan sudah membuat surat pernyataan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019