Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali menyatakan gempa bermagnitudo 4,7 yang mengguncang Kuta dan Nusa Dua, Kabupaten Badung pada Senin, pukul 04.30 Wita, tidak menimbulkan kerusakan di sembilan kabupaten dan kota di "Pulau Dewata" itu.
"Berdasarkan hasil koordinasi via radio dengan BPBD kabupaten/kota se-Bali, gempa memang dirasakan di sembilan kabupaten/kota, tetapi dari laporan yang kami terima nihil kerusakan," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali I Made Rentin di Denpasar, Senin.
Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut, episenternya terletak pada koordinat 9,22 LS dan 114,52 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 91 kilometer barat daya Nusa Dua dengan kedalaman 46 kilometer. Gempa bumi, terutama dirasakan oleh masyarakat di wilayah Kuta dan Nusa Dua.
"Meskipun secara keseluruhan gempa ini tidak sampai menimbulkan kerusakan, tetapi kami imbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kesiapsiagaan," ucap dia.
Kepala Balai Besar BMKG Wilayah III Denpasar M. Taufik Gunawan mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi itu merupakan jenis dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.
Ia menambahkan dampak gempa bumi, berdasarkan laporan masyarakat yang berupa guncangan itu, dirasakan di wilayah Kuta II-III MMI dan Nusa Dua, Ungasan, Lombok Tengah II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Hasil pemodelan, ujar dia, menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.
"Masyarakat kami imbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ucap dia.
Dia juga mengajak masyarakat untuk memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal apakah cukup tahan gempa ataupun memastikan tidak ada kerusakan akibat getaran gempa bumi yang bisa membahayakan kestabilan bangunan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Berdasarkan hasil koordinasi via radio dengan BPBD kabupaten/kota se-Bali, gempa memang dirasakan di sembilan kabupaten/kota, tetapi dari laporan yang kami terima nihil kerusakan," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali I Made Rentin di Denpasar, Senin.
Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut, episenternya terletak pada koordinat 9,22 LS dan 114,52 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 91 kilometer barat daya Nusa Dua dengan kedalaman 46 kilometer. Gempa bumi, terutama dirasakan oleh masyarakat di wilayah Kuta dan Nusa Dua.
"Meskipun secara keseluruhan gempa ini tidak sampai menimbulkan kerusakan, tetapi kami imbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kesiapsiagaan," ucap dia.
Kepala Balai Besar BMKG Wilayah III Denpasar M. Taufik Gunawan mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi itu merupakan jenis dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.
Ia menambahkan dampak gempa bumi, berdasarkan laporan masyarakat yang berupa guncangan itu, dirasakan di wilayah Kuta II-III MMI dan Nusa Dua, Ungasan, Lombok Tengah II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Hasil pemodelan, ujar dia, menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.
"Masyarakat kami imbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ucap dia.
Dia juga mengajak masyarakat untuk memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal apakah cukup tahan gempa ataupun memastikan tidak ada kerusakan akibat getaran gempa bumi yang bisa membahayakan kestabilan bangunan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019