Keberadaan kepala Dusun (Kadus) se-Kabupaten Asahan dinilai sangat strategis untuk melakukan pengawasan terhadap perkembangan aliran ditengah masyarakat. 

Perkembangan aliran tersebut perlu diwaspadai, karena alirannya sangat mudah dipelajari dari berbagai teknologi. Oleh karena itu diperlukan upaya preventif untuk menghindari perpecahan, radikalisme atau aliran yang tidak sesuai dengan perundangan undangan. 

" Harapan saya dengan sosialisasi ini, kadus dan kepling bisa memberikan langkah - langkah yang tepat untuk mencegah adanya pengaruh yang bisa menimbulkan gesekan di  wilayah masing-masing, " sebut Plt Bupati Asahan, H Surya saat membuka sosialisasi pengawas aliran kepercayaan masyarakat (Pakem),  Selasa (23/7)  di aula Melati Pemkab Asahan. 

Surya juga menjelaskan pengawasan aliran bukan semata menjadi tanggung jawab pemerintah atau aparat keamanan, akan tetapi anggota masyarakat menjadi garda terdepan dalam menjaga keharmonisan dilingkungan masyarakat dan wilayah. 

Baca juga: Jelajah bumi alam Asahan Sumut 2019 ditargetkan diikuti 1.000 peserta

" Kedepan Kadus diharapkan memiliki data dan memvalidasi terhadap seluruh aliran atau perkumpulan keagamaan di masyarakat, "ungkap Surya di hadapan ratusan kadus dan kepling. 

Sosialisasi yang diselenggarakan selama 2 hari tersebut,  kata Ketua Panitia Sunardi bertujuan untuk mencegah kemungkinan terjadinya konflik horizontal dan mencegah ajaran yang bertentangan dengan konstitusi. 

Kegiatan akan diisi oleh sejumlah narasumber di antaranya,  ketua Pakem Asahan, Kasat Intelkam Polres Asahan, pasi Intel Kodim, Kadis pendidikan, Ketua MUI, ketua FKUB, Ketua  Bamag dan Kemenag. 

Baca juga: Di Asahan, BNN sita 81,8 kg sabu-sabu dan 102 ribu butir ekstasi

 

Pewarta: Indra Sikumbang

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019