Ketua Tim Ekspedisi Kayak Pelajar Indonesia, Argi Nurfazri mengatakan, dalam menuju pemecahan rekor MURI dengan menempuh 135 km lingkar dalam Danau Toba, pihaknya mempersiapkan diri sejak enam bulan yang lalu.
Argi pun bercerita bagaimana proses latihan dalam persiapan pemecahan rekor MURI. Dikatakannya, untuk kesulitan pada saat latihan adalah menaklukkan medan tempur, karena danau tempat latihan itu sempit, yakni Waduk Buatan Jati Jajaran.
"Tapi kami harus dipaksa menempuh jarak 15 k8lometer setiap latihan. Itu sangat menguji mental kami, karena pemandangan yang monoton dan medan latihan hanya itu-itu saja. Gak ada gelombang atau tantangan lainnya. Di situ kami cuma dilatih ketahanan fisik, mental dan sebagainya," ucapnya.
Setelah berlatih di Waduk Buatan Jati Jajaran, pihaknya juga berlatih di Pantai Mutiara Depok. Hal ini dilakukan agar dapat mengatasi kesulitan, apabila gelombang yang dihadapi di Danau Toba tidak terprediksi.
Baca juga: Tim Ekspedisi Kayak Pelajar Indonesia siap pecahkan Rekor MURI
Ia menuturkan, teknik-teknik kayak itu sama dengan dayung pada umumnya, tapi ada beberapa teknik lanjutan seperti wait exit (seorang kayakkers jatuh dari kayaknya) dan kayak terbalik.
"Jadi kami harus bisa mengembalikan kayak seperti semula dan menaikinya seorang diri. Masalah tersebut untuk atlet yang laki-laki relatif lancar, namun beberapa atlet perempuan mengalami kesulitan. Tapi, alhamdulillah kami aman sampai di sini dan pasti bisa melakukan teknik tersebut," ungkapnya.
Harapan Agri ke depannya, Tim Ekspedisi Kayak Pelajar Indonesia berhasil memecahkan rekor MURI di Danau Toba. Hal ini pun akan menjadi percikan bagi junior mereka untuk mencetak prestasi yang lebih hebat lagi.
Tim Ekspedisi Kayak Pelajar Indonesia ini berencana memecahkan rekor MURI dengan mengelilingi lingkar dalam Danau Toba sejauh 135 km. Event ini telah dimulai sejak 2 Juli 2019 lalu, dan akan berakhir pada 9 Juli 2019.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Argi pun bercerita bagaimana proses latihan dalam persiapan pemecahan rekor MURI. Dikatakannya, untuk kesulitan pada saat latihan adalah menaklukkan medan tempur, karena danau tempat latihan itu sempit, yakni Waduk Buatan Jati Jajaran.
"Tapi kami harus dipaksa menempuh jarak 15 k8lometer setiap latihan. Itu sangat menguji mental kami, karena pemandangan yang monoton dan medan latihan hanya itu-itu saja. Gak ada gelombang atau tantangan lainnya. Di situ kami cuma dilatih ketahanan fisik, mental dan sebagainya," ucapnya.
Setelah berlatih di Waduk Buatan Jati Jajaran, pihaknya juga berlatih di Pantai Mutiara Depok. Hal ini dilakukan agar dapat mengatasi kesulitan, apabila gelombang yang dihadapi di Danau Toba tidak terprediksi.
Baca juga: Tim Ekspedisi Kayak Pelajar Indonesia siap pecahkan Rekor MURI
Ia menuturkan, teknik-teknik kayak itu sama dengan dayung pada umumnya, tapi ada beberapa teknik lanjutan seperti wait exit (seorang kayakkers jatuh dari kayaknya) dan kayak terbalik.
"Jadi kami harus bisa mengembalikan kayak seperti semula dan menaikinya seorang diri. Masalah tersebut untuk atlet yang laki-laki relatif lancar, namun beberapa atlet perempuan mengalami kesulitan. Tapi, alhamdulillah kami aman sampai di sini dan pasti bisa melakukan teknik tersebut," ungkapnya.
Harapan Agri ke depannya, Tim Ekspedisi Kayak Pelajar Indonesia berhasil memecahkan rekor MURI di Danau Toba. Hal ini pun akan menjadi percikan bagi junior mereka untuk mencetak prestasi yang lebih hebat lagi.
Tim Ekspedisi Kayak Pelajar Indonesia ini berencana memecahkan rekor MURI dengan mengelilingi lingkar dalam Danau Toba sejauh 135 km. Event ini telah dimulai sejak 2 Juli 2019 lalu, dan akan berakhir pada 9 Juli 2019.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019