Cori Gauff kembali menelan korban di Wimbledon, setelah pada pertandingan putaran ketiga yang dimainkan di All England Lawn Tennis dan Croquet Club, London, Inggris pada Sabtu dini hari WIB, ia mengalahkan petenis Slovenia Polona Hercog dengan skor 3-6, 7-6(7), 7-5, demikian dilansir Reuters.
Petenis belia asal AS itu tampil di Lapangan Tengah setelah mencuri perhatian publik dengan permainan "pembunuh raksasa" yang meledak-ledak, termasuk saat ia menyingkirkan mantan juara Venus Williams pada putaran pertama.
Gauff, yang menyingkirkan mantan semifinalis Magdalena Rybarikova pada putaran kedua, mendapat dukungan publik namun awalnya ia kesulitan menangani pukulan groundstroke dan serve keras dari Hercog.
Namun Gauff mampu menemukan kembali ketenangannya, dan bangkit memberi perlawanan kepada lawannya yang menghuni peringkat 60 dunia itu. Hercog dibuatnya gagal mengamankan dua match point pada set kedua.
"Saya selalu tahu bahwa saya dapat bangkit tidak peduli berapa pun skornya, saya hanya melepaskan tembakan-tembakan," kata Gauff, yang memiliki nama panggilan Coco, setelah meninggalkan lapangan.
Hercog memerlukan perawatan pada punggungnya setelah set kedua, dan tertinggal 1-4 pada set ketiga. Namun ia pun memberikan perlawanan pada duel yang berlangsung sengit itu.
Petenis Slovenia itu melepaskan pukulan yang membentur net pada gim terakhir, dan pukulan lainnya melebar saat ia berada di bawah tekanan Gauff, sebelum petenis belia itu melompat untuk merayakan kemenangannya, sambil disaksikan orang tuanya di boks atlet.
Gauff merupakan petenis termuda yang lolos ke Wimbledon di era Open, sekaligus merupakan petenis termuda yang mencapai putaran keempat sejak Jennifer Capriati asal AS, melakukan hal serupa, juga pada usia 15, pada 1991.
Ia selanjutnya akan berhadapan dengan unggulan ketujuh Simona Halep pada 16 besar.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Petenis belia asal AS itu tampil di Lapangan Tengah setelah mencuri perhatian publik dengan permainan "pembunuh raksasa" yang meledak-ledak, termasuk saat ia menyingkirkan mantan juara Venus Williams pada putaran pertama.
Gauff, yang menyingkirkan mantan semifinalis Magdalena Rybarikova pada putaran kedua, mendapat dukungan publik namun awalnya ia kesulitan menangani pukulan groundstroke dan serve keras dari Hercog.
Namun Gauff mampu menemukan kembali ketenangannya, dan bangkit memberi perlawanan kepada lawannya yang menghuni peringkat 60 dunia itu. Hercog dibuatnya gagal mengamankan dua match point pada set kedua.
"Saya selalu tahu bahwa saya dapat bangkit tidak peduli berapa pun skornya, saya hanya melepaskan tembakan-tembakan," kata Gauff, yang memiliki nama panggilan Coco, setelah meninggalkan lapangan.
Hercog memerlukan perawatan pada punggungnya setelah set kedua, dan tertinggal 1-4 pada set ketiga. Namun ia pun memberikan perlawanan pada duel yang berlangsung sengit itu.
Petenis Slovenia itu melepaskan pukulan yang membentur net pada gim terakhir, dan pukulan lainnya melebar saat ia berada di bawah tekanan Gauff, sebelum petenis belia itu melompat untuk merayakan kemenangannya, sambil disaksikan orang tuanya di boks atlet.
Gauff merupakan petenis termuda yang lolos ke Wimbledon di era Open, sekaligus merupakan petenis termuda yang mencapai putaran keempat sejak Jennifer Capriati asal AS, melakukan hal serupa, juga pada usia 15, pada 1991.
Ia selanjutnya akan berhadapan dengan unggulan ketujuh Simona Halep pada 16 besar.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019