Nilai ekspor Sumut periode Januari -Mei 2019 tinggal 3,200 miliar dolar AS atau turun 15,35 persen dari periode sama 2018, dampak turunnya harga jual komoditas.

"Pada periode sama 2018, nilai ekspor Sumut sudah 3,780 miliar dolar AS," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi di Medan, Senin.

Turunnya nilai ekspor akibat harga jual komoditas terlihat dari berat bersih ekspor Sumut yang naik pada tahun ini.

Berat barang ekspor Sumut periode Januari - Mei 2019 naik menjadi 3,849.797 ton dari periode sama 2018 yang 3.778.520 ton.

"Syukurnya meski turun, nilai ekspor Sumut masih surplus dari impor," katanya.

Nilai impor Sumut di periode tahun 2019 turun atau menjad 1,996 miliar dolar AS dari periode sama 2018 yang sudah mencapai 2,270.miliar dolar AS.

Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah mengakui, karet adalah salah satu komoditas yang berkontribusi pada penurunan nilai ekspor.

Bukan hanya harga jual karet yang turun, tetapi juga volume penjualannya.

Volume dan harga jual karet yang turun dipicu permintaan yang melemah di pasar internasional.

"Negara produsen utama karet sudah menjalankan pengurangan ekspor, namun belum juga bisa mendongkrak harga jual," katanya.

Baca juga: Inflasi Sumut pada Juni 2019 kembali di atas angka nasional

Baca juga: Pembangunan tol Tarutung-Sibolga sebagai motor pariwisata dan ekonomi masyarakat

Baca juga: XL perkenalkan sistem kerjanya kepada mahasiswa Sumatera

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019