Ada yang menarik pada kegiatan sunat massal yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Labuhanbatu Utara, Rabu (26/6).

Keterangan yang diperoleh ANTARA, Kamis (27/6), menyebutkan bahwa dari total 65 anak peserta sunat massal, 10 di antaranya adalah anak non-Muslim.

Kegiatan yang dilaksanakan Dinkes Labura bekerja sama dengan UPTD Puskesmas Aekkanopan itu dipusatkan di Dusun Pinggirjati Desa Parpaudangan, Kecamatan Kualuhhulu. Pesertanya umumnya dari keluarga kurang mampu.

Kepala Puskesmas Aekkanopan dr Iin Herlina di sela-sela kegiatan menyebutkan, kegiatan itu dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian sosial pemerintah daerah kepada masyarakat kurang mampu dan juga sebagai bentuk pelayanan kesehatan masyarakat.

"Ada sekitar 65 orang yang ikut kegiatan sunat massal yang rata-rata dari keluarga kurang mampu. Pesertanya selain anak-anak Muslim, ada juga yang non-Muslim," katanya.

Kegiatan sunat massal itu juga dirangkai dengan upah-upah serta pemberian bingkisan bagi anak-anak yang menjadi peserta.

Menurut dr Iin, dengan bersunat anak-anak yang memasuki usia remaja dapat memahami perlunya menjaga kesehatan dan kebersihan.

"Melalui kegiatan ini kita mendidik anak-anak untuk memahami pentingnya menjaga kesehatan. Salah satunya adalah kebersihan penis pria," sebutnya.

Hadir dalam kegiatan sederhana yang dilaksanakan dalam rangkaian menyambut HUT Pemkab Labura ke-11 itu Camat Kualuhhulu H Samsul Tanjung, Kades Parpaudangan Agus Salim Siagian dan sejumlah tokoh masyarakat serta para orang tua anak peserta sunat massal.
 

Pewarta: Sukardi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019