Aksi Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto dan jajaran turun langsung membersihkan Sungai Kera di kawasan eks SPN Polda Sumut Jalan Bhayangkara, Kecamatan Medan Tembung merupakan bentuk kepedulian yang akan menumbuhkan semangat kebersamaan.
"Semangat kebersamaan melalui aksi peduli lingkungan menghadirkan suasana sejuk yang perlu untuk terus dikembangkan," kata pengamat komunikasi, Dr Ribut Priadi, S.Sos, M.IKom,di Medan, Rabu (26/6).
Semangat kebersamaan dalam kegiatan gotong royong dengan bekerja bersama tanpa melihat status akan membuka ruang komunikasi dengan masyarakat secara luas. Pendekatan humanis yang dilakukan Kapoldasu ini akan efektif dalam mengurai persoalan-persoalan di masyarakat.
"Saya kira apa yang dilakukan Kapolda dengan aksi peduli lingkungan cukup baik untuk membuka ruang dialog dengan masyarakat. Gotong royong adalah bahasa universal bagi masyarakat Indonesia dalam menumbuhkan rasa kebersamaan,' katanya.
Dijelaskan dia, komunikasi yang efektif mensyaratkan kesetaraan dengan menghilangkan sekat atau hambatan yang bisa jadi berupa jabatan dan kepangkatan. Maka salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah melalui kegiatan bersama dalam bentuk gotong royong atau aksi-aksi kepedulian lainnya.
Polisi sendiri perlu menggandeng masyarakat dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pengayom dan pelindung. Fungsi ini mustahil bisa berjalan efektif tanpa dukungan dan partisipasi masyarakat.
"Dalam konteks ini, aksi peduli yang ditunjukkan Polda menjadi pesan yang sangat kuat kepada masyarakat agar tidak lagi merasa ada jarak dengan aparat polisi," katanya.
Apa yang dilakukan Kapolda itu tentu perlu dijadikan agenda rutin yang nantinya diikuti jajaran lainnya. Sudah seharusnya polisi dekat dengan masyarakat dan Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto telah menjawab tuntutan itu.
Baca juga: Antisipasi banjir, Kapolda Sumut turun tangan bersihkan Sungai Kera
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Semangat kebersamaan melalui aksi peduli lingkungan menghadirkan suasana sejuk yang perlu untuk terus dikembangkan," kata pengamat komunikasi, Dr Ribut Priadi, S.Sos, M.IKom,di Medan, Rabu (26/6).
Semangat kebersamaan dalam kegiatan gotong royong dengan bekerja bersama tanpa melihat status akan membuka ruang komunikasi dengan masyarakat secara luas. Pendekatan humanis yang dilakukan Kapoldasu ini akan efektif dalam mengurai persoalan-persoalan di masyarakat.
"Saya kira apa yang dilakukan Kapolda dengan aksi peduli lingkungan cukup baik untuk membuka ruang dialog dengan masyarakat. Gotong royong adalah bahasa universal bagi masyarakat Indonesia dalam menumbuhkan rasa kebersamaan,' katanya.
Dijelaskan dia, komunikasi yang efektif mensyaratkan kesetaraan dengan menghilangkan sekat atau hambatan yang bisa jadi berupa jabatan dan kepangkatan. Maka salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah melalui kegiatan bersama dalam bentuk gotong royong atau aksi-aksi kepedulian lainnya.
Polisi sendiri perlu menggandeng masyarakat dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pengayom dan pelindung. Fungsi ini mustahil bisa berjalan efektif tanpa dukungan dan partisipasi masyarakat.
"Dalam konteks ini, aksi peduli yang ditunjukkan Polda menjadi pesan yang sangat kuat kepada masyarakat agar tidak lagi merasa ada jarak dengan aparat polisi," katanya.
Apa yang dilakukan Kapolda itu tentu perlu dijadikan agenda rutin yang nantinya diikuti jajaran lainnya. Sudah seharusnya polisi dekat dengan masyarakat dan Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto telah menjawab tuntutan itu.
Baca juga: Antisipasi banjir, Kapolda Sumut turun tangan bersihkan Sungai Kera
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019