Menjamurnya pedagang kaki lima dan pedagang musiman yang menggelar barang dagangannya di bahu hingga badan jalan membuat wajah Kota Tanjungbalai semakin semrawut, terkesan kumuh dan macet.

Menanggapi hal itu, Ustadz Buya Gustami mengatakan, pihaknya sangat mendukung sekali hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi, apa lagi untuk mencari berkah di bulan suci Ramadhan.

Menurutnya, di satu sisi banyaknya pedagang dan ramainya pengunjung atau pembeli otomatis mendongkrak transaksi jual-beli dan meningkatnya perekonomian warga, khususnya pedagang.

Namun di sisi lain, minimnya pengawasan dan penertiban perintah daerah membuat wajah kota tampak semrawut dan mengganggu masyarakat pengguna jalan, terutama di malam hari.

"Seperti kita lihat, di kawasan lapangan Sultan Abdul Jalil Rahmadsyah, penjual jasa hiburan berupa mainan anak-anak maupun lapak pedagang lainnya yang tidak tertata membuat wajah kota menjadi kumuh," kata Buya Gustami di Tanjungbalai, Minggu (2/6).

Gustami, Ketua PD Al Wasliyah Tanjungblai ini melanjutkan, sepatutnya bulan Ramadhan membuat masyarakat khususnya umat Islam semakin patuh dan tertib menuju Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah agar bersih dan suci.

Dikatakannya, selaku masyarakat dan umat Muslim, kita harus sadar bahwa ketika mencari sesuatu yang berkaitan degan rezeki tidak harus melanggar aturan yang ada sehingga membuat orang lain merasa dirugikan.

Untuk kebaikan bersama, Gustami juga meminta agar pihak Satpol PP, Dishub Tanjungbalai dan instansi terkait lainnya, senantiasa aktif mengatur arus lalu lintas, karena diyakini mereka sudah tau titik-titik rawan macet.

Demikian juga Dinas Pasar, serta Dinas Perdagangan dan Pasar hendaknya membantu Wali Kota mewujudkan Tanjungbalai yang tertib, bersih, indah dan nyaman, karena dalam hal menata daerah perlu ketegasan dan komitmen.

Sedangkan masyarakat pedagang diminta sadar dengan tidak meletakkan barang dagangan semaunya, parkir sembarangan dan tidak teratur sehingga jalan semakin sempit dan macet.

Sebenarnya, kata Gustami, tidak ada yang bisa disalahkan, akan tetapi warga harus sadar dan pemerintah harus tegas mengambil sikap untuk menghilangkan kesan kumuh dan semrawut.

Pedagang hendaknya membuang jauh-jauh sikap masa bodoh yang penting aku untung. Sedangkan pemerintah harus menata pedagang dengan baik (bukan digusur) agar pedagang maupun warga pengguna jalan tidak merasa dirugikan.

"Ke depannya, Kota Tanjungbalai akan lebih baik jika semua pihak saling memahami perannya masing-masing," kata Buya Gustami.

Pewarta: Yan Aswika

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019