Para pengguna jalan yang melintas di Jalan Nasional Tarutung-Sibolga tepatnya di Desa Naga Tumbul, Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, diimbau untuk berhati-hati. Pasalnya, di kawasan ini terjadi aktivitas pengambilan batu dari perbukitan yang berdampak terhadap keresahan pengguna jalan.
Hutagalung salah seorang supir travel Sibolga-Medan mengaku sudah resah akan kondisi pengerukan batu di kawasan perbukitan itu. Karena bisa saja kendaraan tertimpa material batu dan tanah dari perbukitan yang dikeruk.
"Kalau lewat sini kita harus percepat laju kenderaan, takut jatuh batu dari atas sana. Apalagi sebelahnya jurang," kata Hutagalung, Selasa (28/5).
Hal senada juga disampaikan Abdul Nasution yang sudah beberapa kali melewati kawasan itu tujuan Medan dari Kota Sibolga.
“Saya selaku penumpang mobil sudah beberapa kali melewati daerah itu. Kenapa bukit itu terus dikeruk dan tidak ada larangan hingga sekarang. Padahal, banyak batu-batu besar terlihat berada di atas bukit itu, posisinya seperti tergantung. Kalaulah batu-batu itu tiba-tiba jatuh dan menimpa kendaraan, siapa yang bertanggung jawab,” keluh Abdul.
Menurut Abdul, aktivitas pengerukan bukit itu perlu menjadi perhatian pemerintah, apalagi saat ini sudah mulai arus mudik lebaran.
“Kalau tidak segera ditertibkan bisa mengancam para pemudik yang datang dari luar daerah ke Kota Sibolga dan Tapanuli Tengah, karena mereka tidak mengetahui kondisi jalan tersebut,” jelasnya.
Dia menambahkan, bahwa aktivitas pengerukan bukti di kawasan itu sudah berlangsung lama.
Pantauan di lokasi, batu-batu yang dikeruk dari perbukitan sudah dipecahkan sesuai dengan beberapa ukuran dan terlihat terlihat menumpuk di pinggir jalan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Hutagalung salah seorang supir travel Sibolga-Medan mengaku sudah resah akan kondisi pengerukan batu di kawasan perbukitan itu. Karena bisa saja kendaraan tertimpa material batu dan tanah dari perbukitan yang dikeruk.
"Kalau lewat sini kita harus percepat laju kenderaan, takut jatuh batu dari atas sana. Apalagi sebelahnya jurang," kata Hutagalung, Selasa (28/5).
Hal senada juga disampaikan Abdul Nasution yang sudah beberapa kali melewati kawasan itu tujuan Medan dari Kota Sibolga.
“Saya selaku penumpang mobil sudah beberapa kali melewati daerah itu. Kenapa bukit itu terus dikeruk dan tidak ada larangan hingga sekarang. Padahal, banyak batu-batu besar terlihat berada di atas bukit itu, posisinya seperti tergantung. Kalaulah batu-batu itu tiba-tiba jatuh dan menimpa kendaraan, siapa yang bertanggung jawab,” keluh Abdul.
Menurut Abdul, aktivitas pengerukan bukit itu perlu menjadi perhatian pemerintah, apalagi saat ini sudah mulai arus mudik lebaran.
“Kalau tidak segera ditertibkan bisa mengancam para pemudik yang datang dari luar daerah ke Kota Sibolga dan Tapanuli Tengah, karena mereka tidak mengetahui kondisi jalan tersebut,” jelasnya.
Dia menambahkan, bahwa aktivitas pengerukan bukti di kawasan itu sudah berlangsung lama.
Pantauan di lokasi, batu-batu yang dikeruk dari perbukitan sudah dipecahkan sesuai dengan beberapa ukuran dan terlihat terlihat menumpuk di pinggir jalan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019