DPRD Asahan menerima 2 aksi demonstrasi damai 22 Mei mahasiswa Asahan terkait dengan Pemiliu dengan pengawalan aparat kepolisian setempat.

Dalam aksinya mereka meminta penyelesaian kasus yang terjadi sepanjang pemilu secara konstutisional dan beradab.

Dalam orasinya, Ketua PC IMM Asahan Zahir Gufron Siregar menyampaikan dan meminta kepada Pemerintah dan dewan agar menyelesaikan sengketa pemilu secara jujur , adil konstitusional dan beradab. 

“Kami juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak terprovokasi dengan situasi politik yang sedang memanas,” ujarnya,  Rabu (22/5) di gedung dewan setempat. 

Selain itu  kelompok mahasiswa lainnya dari BEM UNA dan STMIK Royal juga secara  bergantian menyampaikan orasinya satu persatu pimpinan mahasiswa ini naik ke atas panggung menyuarakan aspirasi.

Pimpinan aktivis mahasiswa seperti Presiden Mahasiswa UNA, Muhammad Nur, Ketua BEM STIHMA Nurul Huda, Ketua IPM Faisal Sirait kembali menyuarakan pendapat mereka seputar perhelatan pesta demokrasi yang baru saja digelar dan cukup menguras energi bangsa ini .

Sekitar 30 menit berorasi dua anggota DPRD Asahan yakni Rosmansyah dan Henri Siregar menemui para mahasiswa di halaman kantor wakil rakyat, didampingi Kapolres Asahan AKBP Faisal F Napitupulu, SIK. Mereka mendengarkan sejenak permintaan mahasiswa untuk segera diteruskan ke pada pimpinan lembaga diatasnya.

Rosmansyah mengajak para mahasiswa dan bersepakat untuk tetap menjaga situasi kondusif ditengah kondisi yang hari ini terjadi. Pemilu dikatakannya telah diatur menurut undang undang nomor 7 tahun 2017.

“Terkait desakan atas apa yang terjadi hari ini akan kami laporkan kepada pimpinan dan terus ditembuskan kepada lebaga lebih tinggi diatas kami,”ujarnya.

Usai melakukan aksi pihak pertama,  selanjutnya aksi dilakukan oleh HMI Asahan meminta DPRD Asahan menyampaikan apersiasi pihaknya. Aksi tersebut diterima oleh politisi Dari partai keahlian sejahtera,  Henri Siregar. 
 

Pewarta: Indra Sikumbang

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019