Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup melemah dipicu sentimen perang dagang Amerika Serikat dan China.
IHSG ditutup melemah 73,72 poin atau 1,19 persen ke posisi 6.135,4. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 12,12 poin atau 1,25 persen menjadi 960,87.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto di Jakarta, Senin, mengatakan, kenaikan tarif oleh AS terhadap barang-barang China senilai 200 miliar dolar AS dari 10 persen menjadi 25 persen mulai Jumat (10/5/2019) lalu menjadi sentimen negatif bagi IHSG.
"Perang dagang sebenarnya sudah jalan. Karena itu arus dana asing berpindah kembali ke AS," ujar William.
Analis Indopremier Sekuritas Mino mengatakan, perundingan antara AS dan China pada akhir pekan lalu memang memengaruhi pergerakan IHSG dan juga bursa saham regional Asia.
"Sekarang tinggal China membalas atau tidak," ujar Mino.
Dibuka menguat, IHSG hanya bertahan satu jam dan kemudian melemah dan terus berada di zona merah hingga penutupan bursa saham.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual asing bersih atau "net foreign sell" sebesar Rp694,78 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 383.950 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 10,43 miliar lembar saham senilai Rp6,66 triliun. Sebanyak 129 saham naik, 279 saham menurun, dan 123 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa regional antara lain indeks Nikkei melemah 153,64 poin (0,72 persen) ke 21.191,28 dan indeks Straits Times melemah 39,22 poin (1,2 persen) ke posisi 2.903,71.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
IHSG ditutup melemah 73,72 poin atau 1,19 persen ke posisi 6.135,4. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 12,12 poin atau 1,25 persen menjadi 960,87.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto di Jakarta, Senin, mengatakan, kenaikan tarif oleh AS terhadap barang-barang China senilai 200 miliar dolar AS dari 10 persen menjadi 25 persen mulai Jumat (10/5/2019) lalu menjadi sentimen negatif bagi IHSG.
"Perang dagang sebenarnya sudah jalan. Karena itu arus dana asing berpindah kembali ke AS," ujar William.
Analis Indopremier Sekuritas Mino mengatakan, perundingan antara AS dan China pada akhir pekan lalu memang memengaruhi pergerakan IHSG dan juga bursa saham regional Asia.
"Sekarang tinggal China membalas atau tidak," ujar Mino.
Dibuka menguat, IHSG hanya bertahan satu jam dan kemudian melemah dan terus berada di zona merah hingga penutupan bursa saham.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual asing bersih atau "net foreign sell" sebesar Rp694,78 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 383.950 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 10,43 miliar lembar saham senilai Rp6,66 triliun. Sebanyak 129 saham naik, 279 saham menurun, dan 123 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa regional antara lain indeks Nikkei melemah 153,64 poin (0,72 persen) ke 21.191,28 dan indeks Straits Times melemah 39,22 poin (1,2 persen) ke posisi 2.903,71.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019