Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, pada Selasa (7/5) pukul 07.48 WIB kembali erupsi dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 2.000 meter di atas puncak atau kurang lebih 4.460 meter di atas permukaan laut.
Hal ini disampaikan oleh Badan Geologi dan PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Sinabung dalam rilis datanya yang menyatakan bahwa kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah tenggara.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 120 mm dan durasi lebih kurang 42 menit 49 detik dengan kondisi saat ini terjadi hujan abu yang masih berlangsung.
Sementara itu, Gunung Sinabung berada pada status Level IV (AWAS) dengan rekomendasi masyarakat atau pengunjung agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km untuk sektor Utara-Barat, 4 km untuk sektor Selatan-Barat, dan dalam jarak 7 km untuk sektor Selatan-Tenggara, di dalam jarak 6 km untuk sektor Tenggara-Timur serta di dalam jarak 4 km untuk sektor Utara-Timur.
Masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar mewaspadai potensi banjir lahar terutama pada saat terjadi hujan lebat.
Gunung Sinabung terakhir kali meletus hebat pada Senin 19 Februari 2018 dengan tinggi kolom abu mencapai kurang lebih 5.000 meter. Saat itu, besarnya letusan membuat sejumlah desa di Kabupaten Karo gelap gulita akibat tertutup material abu vulkanik.
Dalam letusan tersebut terdengar suara bergemuruh dan disebut sebagai letusan terdahsyat pada 2018.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Hal ini disampaikan oleh Badan Geologi dan PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Sinabung dalam rilis datanya yang menyatakan bahwa kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah tenggara.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 120 mm dan durasi lebih kurang 42 menit 49 detik dengan kondisi saat ini terjadi hujan abu yang masih berlangsung.
Sementara itu, Gunung Sinabung berada pada status Level IV (AWAS) dengan rekomendasi masyarakat atau pengunjung agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km untuk sektor Utara-Barat, 4 km untuk sektor Selatan-Barat, dan dalam jarak 7 km untuk sektor Selatan-Tenggara, di dalam jarak 6 km untuk sektor Tenggara-Timur serta di dalam jarak 4 km untuk sektor Utara-Timur.
Masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar mewaspadai potensi banjir lahar terutama pada saat terjadi hujan lebat.
Gunung Sinabung terakhir kali meletus hebat pada Senin 19 Februari 2018 dengan tinggi kolom abu mencapai kurang lebih 5.000 meter. Saat itu, besarnya letusan membuat sejumlah desa di Kabupaten Karo gelap gulita akibat tertutup material abu vulkanik.
Dalam letusan tersebut terdengar suara bergemuruh dan disebut sebagai letusan terdahsyat pada 2018.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019