Nilai ekspor Sumut pada triwulan I 2019 turun 2,08 persen atau tinggal 1,916 miliar dolar AS dari periode sama 2018 yang sebesar 2,173 miliar dolar AS.

"Penurunan nilai ekspor dampak masih melemahnya harga jual berbagai produk ekspor," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi di Medan, Kamis.

Asumsi penurunan devisa dampak harga ekspor lemah terlihat dari justru meningkatnya volume ekspor di periode sama.

Baca juga: TPID berupaya tekan inflasi Sumut yang capai 1,23 persen

Pada triwulan I 2018, volume ekspor Sumut masih sebanyak 2,173 juta ton, sementara di periode sama 2019 lebih banyak atau 2, 391 juta ton. "Syukurnya neraca perdagangan Sumut masih surplus karena nilai impor lebih rendah," katanya.

Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah menyebutkan, harga ekspor karet masih stagnan di kisaran 1,5 dolar AS per kg.

Walaupun, katanya, permintaan karet sedang banyak akibat stok di tangan importir tinggal sedikit. Akibatnya, harga masih di sekitar 1,5 dolar AS per kg, harga karet di petani Rp7.000 - Rp8.000 per kg.

"Harga karet di tingkat petani itu masih belum sesuai harapan," ujar Edy.

'
 

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019