Seorang pemuda diduga alami gangguan jiwa di Gampong (Desa) Buket Jrat Manyang, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara, Aceh, membacok saudara kandungnya hingga tewas, Rabu malam.
Keuchik (Kepala desa) Buket Jrat Manyang M. Amin Usman, Kamis dini hari mengatakan, Basri alias Pale (40), warga setempat, meninggal dunia setelah mengalami luka bacok di bagian dada dan tangan.
"Basri ditemukan meninggal dunia di dalam parit tidak jauh dari rumah orang tuanya di Buket Jrat Manyang, sekitar pukul 23.00 WIB, Rabu malam (1/5). Korban menderita luka bacok di dada dan tangan," ucap M. Amin.
Dia mengatakan, Basri diduga dibacok oleh M. Saleh (28), warga Buket Jrat Manyang, yang tak lain adalah adik kandungnya sendiri.
Masih sebut kepala desa, informasinya, kejadian berawal saat M. Saleh marah-marah dan mengancam membacok ibu kandungnya sambil menenteng pisau. Belum diketahui pasti penyebab pelaku mengamuk. Kejadian itu kemudian diketahui korban. Hingga Basri pun datang dengan maksud membujuk Saleh. Rupanya pelaku tidak terima dengan bujukan korban hingga akhirnya dia juga dikejar dan dibacok.
Usai kejadian berlangsung, tidak ada saksi yang berani mendekati sebelum pihak keamanan tiba di lokasi, karena kabarnya pelaku berseleweran sambil menenteng parang dan pisau.
Setelah polisi tiba, keluarga dan warga baru mendekati lokasi dan korban ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
Keluarga meminta jasadnya langsung dibawa pulang ke rumah duka dan tidak lagi dibawa ke rumah sakit.
Sementara pelaku dilaporkan sudah melarikan diri ke hutan sambil membawa sebilah pisau. Hingga pukul 01.00 WIB dini hari, pelaku belum ditemukan dan masih diburu polisi.
Menurut saksi, sempat terdengar beberapa kali letusan senjata api dalam pengejaran itu.
Sebelum kejadian ini, tambah M.Amin, pelaku sudah beberapa kali mengamuk dan pernah melampar warga dengan parang.
Pelaku juga sudah pernah dibawa ke rumah sakit jiwa sekitar setahun lalu, namun dipulangkan karena dianggap sudah sembuh saat itu.
Sementara almarhum Basri alias Pale meninggalkan tiga orang anak. Selama ini, korban tinggal di Banda Aceh dan beberapa hari sebelum pemilu kemarin, yang bersangkutan pulang.
Rencananya, Basri akan kembali lagi ke Banda Aceh dalam dua hari ke depan. Nahas, korban meninggal dunia dalam insiden tersebut, urai kepala desa setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Keuchik (Kepala desa) Buket Jrat Manyang M. Amin Usman, Kamis dini hari mengatakan, Basri alias Pale (40), warga setempat, meninggal dunia setelah mengalami luka bacok di bagian dada dan tangan.
"Basri ditemukan meninggal dunia di dalam parit tidak jauh dari rumah orang tuanya di Buket Jrat Manyang, sekitar pukul 23.00 WIB, Rabu malam (1/5). Korban menderita luka bacok di dada dan tangan," ucap M. Amin.
Dia mengatakan, Basri diduga dibacok oleh M. Saleh (28), warga Buket Jrat Manyang, yang tak lain adalah adik kandungnya sendiri.
Masih sebut kepala desa, informasinya, kejadian berawal saat M. Saleh marah-marah dan mengancam membacok ibu kandungnya sambil menenteng pisau. Belum diketahui pasti penyebab pelaku mengamuk. Kejadian itu kemudian diketahui korban. Hingga Basri pun datang dengan maksud membujuk Saleh. Rupanya pelaku tidak terima dengan bujukan korban hingga akhirnya dia juga dikejar dan dibacok.
Usai kejadian berlangsung, tidak ada saksi yang berani mendekati sebelum pihak keamanan tiba di lokasi, karena kabarnya pelaku berseleweran sambil menenteng parang dan pisau.
Setelah polisi tiba, keluarga dan warga baru mendekati lokasi dan korban ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
Keluarga meminta jasadnya langsung dibawa pulang ke rumah duka dan tidak lagi dibawa ke rumah sakit.
Sementara pelaku dilaporkan sudah melarikan diri ke hutan sambil membawa sebilah pisau. Hingga pukul 01.00 WIB dini hari, pelaku belum ditemukan dan masih diburu polisi.
Menurut saksi, sempat terdengar beberapa kali letusan senjata api dalam pengejaran itu.
Sebelum kejadian ini, tambah M.Amin, pelaku sudah beberapa kali mengamuk dan pernah melampar warga dengan parang.
Pelaku juga sudah pernah dibawa ke rumah sakit jiwa sekitar setahun lalu, namun dipulangkan karena dianggap sudah sembuh saat itu.
Sementara almarhum Basri alias Pale meninggalkan tiga orang anak. Selama ini, korban tinggal di Banda Aceh dan beberapa hari sebelum pemilu kemarin, yang bersangkutan pulang.
Rencananya, Basri akan kembali lagi ke Banda Aceh dalam dua hari ke depan. Nahas, korban meninggal dunia dalam insiden tersebut, urai kepala desa setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019