Banjir parah yang melanda Bengkulu membuat air Danau Dendam Tak Sudah meluap hingga ke jalan raya yang juga berfungsi sebagai tanggul danau akibat kiriman air dari arah hulu daerah Desa Rindu Hati Kabupaten Bengkulu Tengah.
"Air mulai maghrib kemarin, tapi kalau yang ke jalan sekitar jam 23.00 WIB tadi malam," kata Agus, salah satu warga di wilayah Danau Dendam Tak Sudah, Kota Bengkulu, Minggu.
Ia mengatakan air di danau itu cukup jarang meluap meski banjir melanda wilayah Kota Bengkulu, namun debit air kiriman yang tinggi dari Bengkulu Tengah dan dari daerah Air Sebakul Kota Bengkulu membuat danau meluap.
Air yang masuk ke jalan raya membuat jalan poros Kota Bengkulu itu tergenang dan licin. Akibat luapan air danau ke jalan raya, banyak pengendara yang memutar balik dan menghindari jalur tersebut.
Baca juga: Sepuluh meninggal dan delapan hilang akibat banjir Bengkulu
Baca juga: 12 ribu jiwa mengungsi akibat banjir Bengkulu
Agus mengatakan bila luapan air terus meninggi bukan tidak mungkin jalan akan jebol sehingga ia meminta Dinas Perhubungan untuk melarang truk besar dan bus melewati jalan Danau Dendam.
"Kami yang tinggal di pinggir Danau Dendam meminta jalan ini ditutup sementara agar tidak jebol," katanya.
Warga lainnya, Zhuan mengatakan tanggul danau itu pernah jebol pada 1989 akibat banjir besar yang melanda wilayah Bengkulu. "Kondisinya cukup riskan karena saat ini saja aspal jalan mulai terangkat," katanya.
Danau Dendam Tak Sudah merupakan danau buatan yang dibangun oleh kolonial Belanda guna mengairi sawah yang berada di Kelurahan Semarang.
Baca juga: 13 ribu jiwa terdampak banjir di Bengkulu
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019