Kapolsek Medan Kota Kompol Revi Nurvelani mengatakan pihaknya masih mendalami sembari mencari keterangan dari para saksi terkait motif yang membuat Apriyanto (19), mahasiswa Universitas Muslim Nusantara (UMN) Medan, nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

"Saat ini kami masih mendalami kasus ini. Untuk mencari tahu penyebab korban nekat gantung diri. Termasuk mencari siapa pacar korban," ujarnya di Medan, Sabtu.

Berdasarkan keterangan sementara, remaja yang tinggal di Jalan Jati 1 Nomor 9, Teladan Barat, Medan Kota itu ditemukan tewas tergantung di kamar kosnya pada Jumat (26/4) malam.

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 19.24 WIB. Saat itu teman korban yang diketahui bernama Adi Saputra hendak menemui korban.

Ia memanggil Apriyanto dengan mengetuk-ngetuk pintu kamar korban. Namun, tidak ada jawaban dari dalam kamar korban.

Curiga karena tidak ada jawaban dari temannya itu, Adi lantas mengintip dari balik jendela kamar korban. Betapa terkejutnya Adi saat melihat korban sudah dalam kondisi tergantung.

Sontak Adi berteriak minta tolong. Sesaat kemudian warga yang mendengar teriakan Adi langsung datang menghampiri.

Warga sekitar rumah korban lalu mendobrak pintu kamar, dan melihat korban sudah tergantung menggunakan tali pinggang dengan kondisi mulut terbuka dan mengeluarkan cairan dari hidungnya.

Ita, pemilik rumah kos-kosan mengaku tidak menyangka dengan aksi nekad korban, karena korban dikenal sebagai sosok yang sopan dan mudah bergaul.

"Baik kali orangnya loh, ramah sama tetangga-tetangga di sini," ujar Ita kepada Antara.

Ita menyebutkan, korban yang merupakan mahasiswa UMN ini bekerja sebagai pengemudi ojek daring.

"Kerjanya nge-Grab, katanya untuk biaya kuliah, ini semester empat-lah dia di UMN," lanjutnya.

Pewarta: Nur Aprilliana Br. Sitorus

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019