Pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) pada hari kedua yang diikuti para pelajar tingkat SMP sederajat di beberapa tempat diwarnai pemadam listrik, Selasa.

Akibatnya, pihak sekolah sempat kelimpungan mengatasi masalah tersebut.

Kejadian itu dialami beberapa sekolah seperti SMPN 1 Na IX-X dan SMPN 1 Marbau saat menerima tim monitoring dari Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Labuhanbatu Utara.

Saat tiba di SMPN 1 Na IX-X, Kepala sekolah Juliana Marpaung dan sejumlah guru terlihat sibuk mengutak-atik mesin genset yang ada di dekat kantornya.

“Tadi sempat mati lampu. Jadi kita mencoba menghidupkan genset. Ternyata hidup lagi,” ujarnya.

Hal senada juga diutarakan Kepala SMPN 1 Marbau Hasrul Efendi yang sempat memerintahkan salah seorang pegawai di sekolah itu untuk mencari mesin genset.

“Hari ini beberapa kali terjadi pemadaman listrik. Ada yang sekitar sepuluh menit, ada juga yang lebih kurang 15 menit,” katanya.

Menurut pria yang sejak diangkat menjadi PNS bertugas di sekolah itu, pada hari sebelumnya hal seperti itu tidak terjadi.

“Semalam tidak ada mati listrik. Kalau listrik mati, yang sangat dirugikan adalah para siswa,” terangnya.

Kedua kepala SMPN tersebut berharap agar kejadian seperti itu tidak terulang lagi di sisa UNBK yang akan berlansung hingga Kamis (25/4).

“Mudah-miudahan tidak terjadi lagilah pemadaman listrik,’’ kata Hasrul Efendi.

Kepala SMPN 1 Na IX-X Juliana Marpaung (berjilbab) saat mendampingi Ketua KPAD Labura Ahmad Ardiansyah Harapan SH yang melaksanakan monitoring pelaksanaan UNBK di sekolahnyaa, Selasa. (Antara Sumut/Sukardi)

Pewarta: Sukardi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019