Perasaan haru bercampur sedih muncul seketika saat menatap realita kehidupan sejumlah 'kartini-kartini' di Desa Perlis, Kecamatan Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
"Betapa tidak, karena perempuan - perempuan itu miskin masuk golongan dhuafa dan layak perhatian," ujar Ketua DWP Polbangtan Medan Yuliana Kansrini, di Medan, Sabtu.
Mnurutnya, selain susah untuk kesehariannya sejumlah 'kartini-kartini' dhuafa ini bahkan tinggalnya di lokasi kumuh yang terkesan tidak layak huni.
"Miris memang, perlu semua kita buka mata untuk membantu merekaitu," katanya.
DWP Polbangtan Medan sengaja dalam rangka Hari Kartini 21 April datang memberikan bantuan untuk meringankan beban 'kartini-kartini' dhuafa tersebut.
"Selain uang santunan tambah sembako seperti beras, minyak goreng, roti, dan lainnya sudah diserahkan langsung pada Jumat (19/4)," katanya.
Bersama Nyonya Mukhlis Yahya, Yuliana, mengatakan kegiatan sosial ini sudah rutin dilakukan DWP Polbangtan minimal bisa membantu perempuan dhuafa kampung nelayan bertahan hidup dalam kemiskinan dan kesusahan.
"Sumbangan ini terkumpul hasil ringan tangan atau bantuan para pegawai dan mahasiswa Polbangtan Medan," katanya, seraya menyatakan bahwa kita sudah selayaknya saling membantu antara sesama manusia.
Menyambut hari Kartini ini Polbangtan Medan mengajak semua untuk membangkitkan semangat Kartini membangun negeri, saling membantu antara sesama manusia meskipun bantuan yang diberikan tidak begitu besar setidaknya ada rasa kepedulian kita kepada kaum dhuafa yang tidak mampu.
"Betapa senangnya 'kartini-kartini' dan 30 dhuafa lainnya menerima santunan walau nilainya tidak seberapa, mungkin hati mereka berkata minimal bisa menyambung hidup mereka sementara," gugah Yuliana yang juga juga Direktur Polbangtan Medan.
Dikatakan, perempuan-perempuan dhuafa kampung nelayan mengucapkan terimakasih atas bantuan yang telah diberikan pihak Polbangtan Medan yang juga rutin dilakukan setiap tahunnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Betapa tidak, karena perempuan - perempuan itu miskin masuk golongan dhuafa dan layak perhatian," ujar Ketua DWP Polbangtan Medan Yuliana Kansrini, di Medan, Sabtu.
Mnurutnya, selain susah untuk kesehariannya sejumlah 'kartini-kartini' dhuafa ini bahkan tinggalnya di lokasi kumuh yang terkesan tidak layak huni.
"Miris memang, perlu semua kita buka mata untuk membantu merekaitu," katanya.
DWP Polbangtan Medan sengaja dalam rangka Hari Kartini 21 April datang memberikan bantuan untuk meringankan beban 'kartini-kartini' dhuafa tersebut.
"Selain uang santunan tambah sembako seperti beras, minyak goreng, roti, dan lainnya sudah diserahkan langsung pada Jumat (19/4)," katanya.
Bersama Nyonya Mukhlis Yahya, Yuliana, mengatakan kegiatan sosial ini sudah rutin dilakukan DWP Polbangtan minimal bisa membantu perempuan dhuafa kampung nelayan bertahan hidup dalam kemiskinan dan kesusahan.
"Sumbangan ini terkumpul hasil ringan tangan atau bantuan para pegawai dan mahasiswa Polbangtan Medan," katanya, seraya menyatakan bahwa kita sudah selayaknya saling membantu antara sesama manusia.
Menyambut hari Kartini ini Polbangtan Medan mengajak semua untuk membangkitkan semangat Kartini membangun negeri, saling membantu antara sesama manusia meskipun bantuan yang diberikan tidak begitu besar setidaknya ada rasa kepedulian kita kepada kaum dhuafa yang tidak mampu.
"Betapa senangnya 'kartini-kartini' dan 30 dhuafa lainnya menerima santunan walau nilainya tidak seberapa, mungkin hati mereka berkata minimal bisa menyambung hidup mereka sementara," gugah Yuliana yang juga juga Direktur Polbangtan Medan.
Dikatakan, perempuan-perempuan dhuafa kampung nelayan mengucapkan terimakasih atas bantuan yang telah diberikan pihak Polbangtan Medan yang juga rutin dilakukan setiap tahunnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019