Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat untuk waspada jika beraktivitas di kawasan pantai di Kabupaten Morowali dan Kepulauan Banggai usai daerah itu diguncang gempa bumi.
"Meski tinggi muka air laut menjadi setengah meter di bibir pantai, perlu diwaspadai," kata Dwikorita dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan ketinggian air laut di kawasan Morowali-Banggai itu tidak masuk ke kawasan darat.
Menurut dia, dengan ketinggian setengah meter itu tetap diwaspadai di kawasan datar karena berpotensi terjadi terpaan air yang bisa memiliki kekuatan berlipat.
Dwikorita mengatakan dari berbagai catatan dapat terjadi kekuatan berlipat atau reamplifikasi saat air laut dapat mencapai ketinggian satu meter. Maka, meski setengah meter ketinggian air laut tetap harus diwaspadai.
"Dari berbagai catatan, ketinggian setengah meter ini jika ke area datar di pantai bisa lompat terjadi reamplifikasi. Ini cara bagaimana mengurangi risiko bencana, maksudnya ketinggian setengah meter tetap perlu disampaikan," kata dia.
Baca juga: Gempa 6,9 SR guncang Banggai Kepulauan Sulteng
Baca juga: Warga Luwuk Sulteng mengungsi ke Bukit Keles pascagempa
Dia mengimbau masyarakat agar tenang tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak jelas kebenarannya.
"Pastikan informasi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal resmi yang terverifikasi Instagram/ Twitter @infoBMKG, website www.bmkg.go.id/gempabumi/gempabumi-terkini.bmkg atau inatnews.bmkg.go.id dan bisa lewat aplikasi Android IOS wrs-bmkg dengan username: pemda, password: pemda-bmkg, bisa juga infobmkg," kata dia.
Baca juga: Sulteng masih diintai gempa dan tsunami
Baca juga: Basarnas siagakan personel di pos SAR Luwuk
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Meski tinggi muka air laut menjadi setengah meter di bibir pantai, perlu diwaspadai," kata Dwikorita dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan ketinggian air laut di kawasan Morowali-Banggai itu tidak masuk ke kawasan darat.
Menurut dia, dengan ketinggian setengah meter itu tetap diwaspadai di kawasan datar karena berpotensi terjadi terpaan air yang bisa memiliki kekuatan berlipat.
Dwikorita mengatakan dari berbagai catatan dapat terjadi kekuatan berlipat atau reamplifikasi saat air laut dapat mencapai ketinggian satu meter. Maka, meski setengah meter ketinggian air laut tetap harus diwaspadai.
"Dari berbagai catatan, ketinggian setengah meter ini jika ke area datar di pantai bisa lompat terjadi reamplifikasi. Ini cara bagaimana mengurangi risiko bencana, maksudnya ketinggian setengah meter tetap perlu disampaikan," kata dia.
Baca juga: Gempa 6,9 SR guncang Banggai Kepulauan Sulteng
Baca juga: Warga Luwuk Sulteng mengungsi ke Bukit Keles pascagempa
Dia mengimbau masyarakat agar tenang tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak jelas kebenarannya.
"Pastikan informasi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal resmi yang terverifikasi Instagram/ Twitter @infoBMKG, website www.bmkg.go.id/gempabumi/gempabumi-terkini.bmkg atau inatnews.bmkg.go.id dan bisa lewat aplikasi Android IOS wrs-bmkg dengan username: pemda, password: pemda-bmkg, bisa juga infobmkg," kata dia.
Baca juga: Sulteng masih diintai gempa dan tsunami
Baca juga: Basarnas siagakan personel di pos SAR Luwuk
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019