KRI Lepu-861, salah satu kapal Satuan Patroli (Satrol) Koarmarda I berhasil menangkap KM Sinar ketika berusaha menyelundupkan bawang merah dari Malaysia di perairan Aceh Tamiang dan wilayah Sumatera Utara.

Danlantamal I Belawan Laksamana Pertama TNI Ali Triswanto di Medan, Selasa (9/4) mengatakan penangkapan berawal saat  KRI Lepu-861 yang sedang melakukan patroli di sekitar perairan Sumatera Utara dan Aceh Tamiang mendeteksi adanya Kapal yang mencurigakan.

"Atas kecurigaan petugas tersebut,  Komandan KRI Lepu-861 Mayor Laut (P) Martensyah memerintahkan pengejaran terhadap kapal yang diduga membawa barang ilegal," katanya.

Selanjutnya KRI Lepu-861 melakukan pengejaran yang juga melibatkan sekoci KRI Lepu-861, namun akhirnya kapal KM Sinar yang berusaha menghindari pengejaran berhasil dihentikan. 

Danlantamal menegaskan dalam penangkapan itu petugas langsung melakukan pemeriksaan dan penggeledahan terhadap dokumen, personel, dan muatan kapal serta ditemukan membawa muatan bawang merah tanpa dokumen. 

"Dari hasil pemeriksaan diketahui Kapal KM Sinar adalah jenis kapal motor angkutan barang dengan tonage 26 GT, berbendera Indonesia yang dinakhodai Rahmad dengan ABK sebanyak tiga orang yang semuanya merupakan warga Seruway Aceh Tamiang, rute pelayaran Penang, Malaysia tujuan Aceh Tamiang, Indonesia yang membawa bawang merah sebanyak 4.080 karung seberat 38,76 ton," katanya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, kapal KM Sinar diduga melakukan tindak pidana kepabeanan karena membawa barang lartas (impor) dari Malaysia ke Indonesia serta melanggar UU Nomor 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan dan UU Nomor 17 tentang Pelayaran.

Ia menambahkan saat ini barang bukti telah diserahkan kepada pihak Bea Cukai di Mako Lantamal I untuk proses hukum selanjutnya.

"Keberhasilan KRI Lepu-861 menggagalkan penyelundupan bawang merah ilegal dari Malaysia merupakan bentuk komitmen TNI AL dalam hal ini Koarmada I dimana akan menindak tegas segala bentuk aktifitas ilegal dari dan melalui laut. Hal ini dilaksanakan dalam rangka penegakan hukum dan kedaulatan NKRI di laut," tambahnya.

Pewarta: Septianda Perdana

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019