Setelah menyelesaikan Ujian Nasional (UN) SMA, sprinter Indonesia Lalu Muhammad Zohri akan digenjot latihannya dengan menambah latihan berlari di dalam kolam renang untuk akselerasi performa selama absen mengikuti jadwal UN, sebagai persiapan untuk mengikuti Kejuaraan Asia di Qatar pada 21-24 April mendatang.
"Zohri akan lebih intensif berlatih, salah satunya latihan lari di kolam renang setelah UN selesai," kata pelatih lari jarak pendek pelatnas Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Eni Nuraini, saat memimpin latihan di Stadion Madya, Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis.
Menurut dia, Zohri akan kembali intensif berlatih mulai Selasa (9/4/2019) setelah merampungkan kegiatan Ujian Nasional (UN) di Jakarta.
Kegiatan berlatih Zohri difokuskan di Stadion Madya GBK sebanyak dua kali sehari pada pagi dan sore.
"Zohri biasanya berlatih dua kali sehari, tapi karena sepekan terakhir ini terbentur jadwal UN, dia hanya menjalani latihan sekali dalam sehari," katanya.
Zohri yang kini berstatus pelajar di SMAN 2 Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) memperoleh dispensasi Kementerian Pendidikan untuk menjalani UN di salah satu SMA di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan pada 1, 2, 4 dan 8 April 2019.
Atlet peraih medali emas pada kejuaraan Malaysia Open Grand Prix 2019 itu disiapkan terjun pada dua nomor kejuaraan Asia Atletik di Doha, Qatar, yakni 100 meter dan estafet 4x100 meter bersama lima rekannya di tim nasional.
Selain Zohri, tim estafet yang juga dipersiapkan adalah Eko Rimbawan, Bayu Kertanegara, Bisma, Joko Adi, dan Adi Ramli.
Eni mengatakan, kejuaraan Asia Atletik di Doha pada 21-24 April 2019 menjadi penting bagi Zohri dan kolega untuk mengasah kemampuan serta mengumpulkan poin menuju Olimpiade 2020 yang diagendakan bergulir 2020 di Tokyo.
Dikutip dari laman International Association of Athletics Federations (IAAF), Lalu Muhammad Zohri, saat ini menduduki peringkat 61 dari total 975 pelari pria 100 meter tingkat dunia. Rekor terakhir yang dibukukannya di Malaysia adalah 10,20 detik.
"Kita ingin kumpulkan poin dan peringkat untuk raih goal Olimpiade dan SEA Games," kata Eni.
Zohri dan tim rencananya akan diterbangkan menuju Doha, Qatar pada Kamis (18/4/2019) untuk mengikuti kejuaraan di Khalifa Stadium.
Secara terpisah, Zohri mengaku tidak mengalami kesulitan selama menyelesaikan seluruh soal UN yang diujikan sejak Senin (1/4/2019).
"Semuanya lancar tidak ada yang sulit. Sebetulnya Jumat (5/4/2019) besok saya libur, sehingga masih bisa berlatih. Saya mulai kembali ke jadwal rutin di Stadion Madya GBK setelah UN selesai, Senin (8/4/2019)," kata Zohri.
Kelemahan yang ia sadari berdasarkan hasil evaluasi bertanding di Malaysia adalah kemampuan 'start blok' saat memulai lari.
"Saya masih kurang di start blok. Posisi itu penting sebagai awalan untuk meninggalkan lawan. Saya akan memperbaikinya dengan melatih lari di kolam renang dua kali dalam sepekan," katanya.
Dia berharap, latihan yang lebih intensif usai UN dapat meningkatkan performa di pertandingan Doha untuk mengalahkan sejumlah pesaing yang dianggap berat seperti Jepang, Cina, Malaysia, dan Arab.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Zohri akan lebih intensif berlatih, salah satunya latihan lari di kolam renang setelah UN selesai," kata pelatih lari jarak pendek pelatnas Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Eni Nuraini, saat memimpin latihan di Stadion Madya, Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis.
Menurut dia, Zohri akan kembali intensif berlatih mulai Selasa (9/4/2019) setelah merampungkan kegiatan Ujian Nasional (UN) di Jakarta.
Kegiatan berlatih Zohri difokuskan di Stadion Madya GBK sebanyak dua kali sehari pada pagi dan sore.
"Zohri biasanya berlatih dua kali sehari, tapi karena sepekan terakhir ini terbentur jadwal UN, dia hanya menjalani latihan sekali dalam sehari," katanya.
Zohri yang kini berstatus pelajar di SMAN 2 Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) memperoleh dispensasi Kementerian Pendidikan untuk menjalani UN di salah satu SMA di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan pada 1, 2, 4 dan 8 April 2019.
Atlet peraih medali emas pada kejuaraan Malaysia Open Grand Prix 2019 itu disiapkan terjun pada dua nomor kejuaraan Asia Atletik di Doha, Qatar, yakni 100 meter dan estafet 4x100 meter bersama lima rekannya di tim nasional.
Selain Zohri, tim estafet yang juga dipersiapkan adalah Eko Rimbawan, Bayu Kertanegara, Bisma, Joko Adi, dan Adi Ramli.
Eni mengatakan, kejuaraan Asia Atletik di Doha pada 21-24 April 2019 menjadi penting bagi Zohri dan kolega untuk mengasah kemampuan serta mengumpulkan poin menuju Olimpiade 2020 yang diagendakan bergulir 2020 di Tokyo.
Dikutip dari laman International Association of Athletics Federations (IAAF), Lalu Muhammad Zohri, saat ini menduduki peringkat 61 dari total 975 pelari pria 100 meter tingkat dunia. Rekor terakhir yang dibukukannya di Malaysia adalah 10,20 detik.
"Kita ingin kumpulkan poin dan peringkat untuk raih goal Olimpiade dan SEA Games," kata Eni.
Zohri dan tim rencananya akan diterbangkan menuju Doha, Qatar pada Kamis (18/4/2019) untuk mengikuti kejuaraan di Khalifa Stadium.
Secara terpisah, Zohri mengaku tidak mengalami kesulitan selama menyelesaikan seluruh soal UN yang diujikan sejak Senin (1/4/2019).
"Semuanya lancar tidak ada yang sulit. Sebetulnya Jumat (5/4/2019) besok saya libur, sehingga masih bisa berlatih. Saya mulai kembali ke jadwal rutin di Stadion Madya GBK setelah UN selesai, Senin (8/4/2019)," kata Zohri.
Kelemahan yang ia sadari berdasarkan hasil evaluasi bertanding di Malaysia adalah kemampuan 'start blok' saat memulai lari.
"Saya masih kurang di start blok. Posisi itu penting sebagai awalan untuk meninggalkan lawan. Saya akan memperbaikinya dengan melatih lari di kolam renang dua kali dalam sepekan," katanya.
Dia berharap, latihan yang lebih intensif usai UN dapat meningkatkan performa di pertandingan Doha untuk mengalahkan sejumlah pesaing yang dianggap berat seperti Jepang, Cina, Malaysia, dan Arab.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019