Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange pulih dari penurunan tajam sesi sebelumnya menjadi lebih tinggi pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena kekacauan dalam proses Brexit membantu mengangkat daya tarik aset-aset safe haven.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni, naik 3,20 dolar AS atau 0,25 persen, menjadi menetap pada 1.298,00 dolar AS per ounce.

Emas telah mengalami penurunan 1,64 persen pada Kamis (28/3). Namun, kenaikan moderat pada Jumat (29/3) masih gagal untuk mendorong logam mulia kembali di atas level psikologis penting 1.300 dolar AS per ounce.

Rencana Brexit Perdana Menteri Inggris Theresa May terjerumus ke dalam kekacauan pada Jumat (29/3), ketika parlemen menolak kesepakatan penarikan Uni Eropa untuk ketiga kalinya.

May, yang mengatakan implikasinya serius, menghadapi seruan untuk pemilihan umum yang cepat. Dia sekarang memiliki waktu hingga 12 April untuk memberi tahu Uni Eropa tentang pengaturan alternatif untuk Brexit, atau meninggalkan Uni pada tanggal itu tanpa kesepakatan.

Krisis Brexit mendorong emas, sebagai salah satu aset safe haven.

Sementara itu, indeks-indeks utama Wall Street dan indeks dolar AS menguat pada Jumat (29/3), menghambat kenaikan lebih lanjut harga emas.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 145,02 poin atau 0,56 persen, menjadi 25.862,48 poin. Indeks S&P 500 dan Komposit Nasdaq mengikuti kenaikan Dow.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,06 persen menjadi 97,27 pada pukul 17.22 GMT, tak lama sebelum penyelesaian perdagangan emas.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 13,7 sen AS atau 0,91 persen menjadi ditutup pada 15,11 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 10,30 dolar AS atau 1,22 persen, menjadi berakhir di 854,10 dolar AS per ounce.

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019