Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Tapanuli Utara, Satika Simamora mengapresiasi raihan prestasi yang ditorehkan salah satu perajin ulos binaannya, Maria Sinaga, dengan hasil karyanya yang berhasil meraih peringkat pertama kategori lomba selendang tenun dalam ajang lomba bertajuk Selendang Indonesia yang digelar Adi Wastra Nusantara di Jakarta Convention Center, Jakarta, 24 Maret 2019.

"Akhirnya doaku didengar Tuhan. Penenun terdepan, dan penenun itu saat ini sudah menerima penghargaannya. Juara 1 se Indonesia kategori Tenun Selendang. Saatnya, penenun ulos di Taput berjaya," ujar Satika, Senin (25/3).

Satika mengapresiasi prestasi yang ditorehkan Maria melalui karya tenunannya yang berjudul "Aku, Laut, dan Kehidupan" dan dinobatkan sebagai peringkat 1 untuk kategori selendang tenun/60.

"Harapan saya, khususnya 'bangso batak' sudah bertambah lebih cinta lagi dengan produk lokal. Artinya, kita mulai dari diri kita sendiri dengan mencintai milik sendiri. Pakailah produk lokal, dengan begitu mata rantai kehidupan itu terjadi," sebutnya.

Seiring prestasi yang ditorehkan Maria, Satika juga meyakini lebih jauh akan nilai kualitas tenun ulos Taput yang diharapkan menciptakan imbas positif pada peningkatan "order" secara nasional dan internasional atas karya tenunan ulos dari wilayah itu.

"Peningkatan order tentunya akan menambah lagi kesejahteraan masyarakat di Tapanuli Utara, khususnya bagi penenun. Saya juga mengharapkan produk-produk lainnya turut terangkat. Tapanuli utara pasti bisa. Puji Tuhan," jelasnya.

Diinformasikan, dalam ajang lomba tersebut, Maria Sinaga, perajin ulos asal Kecamatan Siatasbarita, berhasil mengalahkan sekitar 250 tenunan selendang lainnya.

Atas raihan peringkat pertama tersebut, Maria memperoleh piala beserta uang pembinaan dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia dan Adi Wastra Nusantara yang diserahkan Triawan Munaf, selaku Kelala Badan Ekonomi Kreatif.

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019