Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku siap memberikan klarifikasi jika diperlukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dengan pengakuan mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy.

“Kami harus support, dan yang dikakukan KPK adalah dalam rangka membangun kepercayaan kepada masyarakat,” ujarnya kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu.

Kesiapan Khofifah mendatangi KPK tidak lepas dari pernyataan Romahurmuziy (akrab disapa Rommy) mengakui terkait dengan jabatan Haris Hasanuddin sebagai kakanwil (yang saat ini statusnya tersangka kasus suap) merupakan rekomendasi dan menerima aspirasi dari Kiai Asep.

Rommy juga mengaku mendengarkan aspirasi dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Khofifah menegaskan bahwa komitmennya untuk membangun pemerintahan yang bersih dan menjaga bahwa tidak boleh ada jual beli jabatan.

“Saya rasa semua akan mendukung dan saya siap menyampaikan klarifikasi,” ucap gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.

Baca juga: KPK ambil contoh suara Romahurmuziy
Baca juga: Rommy permasalahkan ventilasi rutan KPK yang pengap

Menyinggung tentang pengakuan Rommy, Khofifah yang juga mantan Menteri Sosial itu mengaku kaget dan meminta wartawan untuk mengonfirmasikannya langsung kepada Rommy.

“Saya juga kaget. Rekomendasi dalam bentuk apa yang saya sampaikan. Jadi, sebaiknya teman-teman bisa mengonfirmasi kepada Mas Rommy,” katanya.

Ketika ditanya kedekatan dengan kepala Kanwil Kemenag Jatim Haris Hasanudin, Khofifah mengatakan bahwa dirinya tidak mengenal secara personal meski diakuinya telah mengetahui Haris adalah menantu Roziqi, mantan ketua tim suksesnya pada Pilgub Jatim 2018.

“Kalau kenal secara personal, tidak. Akan tetapi bahwa beliau pernah Kepala Kantor Kemenag Surabaya, sempat Plt. Kakanwil Kemenag Jatim, dan saya pernah ketemu sekali di pengajian,” katanya.

Selain itu, diakuinya pernah bertemu di rRekerpim setelah menjadi gubernur, serta saat dilakukan audiensi di Gedung Negara Grahadi mendiskusikan dari data yang disurvei oleh UIN Syarif Hidatullah.

“Saya minta sama-sama pemetaan, Pak Haris datang dengan tim dan saya juga menerima dengan tim,” kata orang pertama di Pemprov Jatim tersebut.

Baca juga: KPK sita Rp180 juta dari ruang kerja Menag
Baca juga: KPK geledah kantor Kemenag Jatim
Baca juga: KPK pelajari dokumen hasil geledah di Jatim terkait kasus Kemenag

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019