Prof Dr Bungaran Saragih, Menteri Pertanian RI yang ke-24 memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan.
Direktur Polbangtan Medan Ir Yuliana Kansrini, MSi di Medan, Rabu, mengungkap begitu antusiasnya seluruh mahasiswa yang mengikuti perkuliahan umum tersebut.
Sesuai tema "Pertanian 4.0", Bungaran membahas perjalanan panjang pertanian Indonesia yang mulai dari 0.0 sampai 4.0, dan berbagai hal disampaikan dan dibahas.
Seperti bagaimana mahasiswa menghadapi era revolusi 4.0 (four point zero) yang ditandai kehadiran robotic, artificial ontelligent, big data, nanotechnology, biotechnology, internet of things, (human to human, human to machine, machine to machine), fifth generation warless technology (5G), additive manufacturing/3D printing, decentralize consensus, dan fully autonomous vehicle.
"Mahasiswa dapat memanfaatkan sistem agribisnis 4.0 dengan segala variasi perkembangan dan spesifikasi daerah dengan pengorganisasian on-farm sehamparan yang terintegrasi (terkoneksi) dengan up-stream agribisnis," pintanya.
Dengan down-stream agribusiness, maupun dengan jasa-jasa pendukung lainnya sehingga dapat memenuhi asas economic of scale maupun economic of scope.
"Kedepannya, Polbangtan Medan ini juga dapat diarahkan untuk melahirkan penyuluh yang memiliki jiwa entrepreneurship dalam bidang agribisnis yang dapat membangun dan mengembangkan perusahaan/industri start-up agribisnis," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Direktur Polbangtan Medan Ir Yuliana Kansrini, MSi di Medan, Rabu, mengungkap begitu antusiasnya seluruh mahasiswa yang mengikuti perkuliahan umum tersebut.
Sesuai tema "Pertanian 4.0", Bungaran membahas perjalanan panjang pertanian Indonesia yang mulai dari 0.0 sampai 4.0, dan berbagai hal disampaikan dan dibahas.
Seperti bagaimana mahasiswa menghadapi era revolusi 4.0 (four point zero) yang ditandai kehadiran robotic, artificial ontelligent, big data, nanotechnology, biotechnology, internet of things, (human to human, human to machine, machine to machine), fifth generation warless technology (5G), additive manufacturing/3D printing, decentralize consensus, dan fully autonomous vehicle.
"Mahasiswa dapat memanfaatkan sistem agribisnis 4.0 dengan segala variasi perkembangan dan spesifikasi daerah dengan pengorganisasian on-farm sehamparan yang terintegrasi (terkoneksi) dengan up-stream agribisnis," pintanya.
Dengan down-stream agribusiness, maupun dengan jasa-jasa pendukung lainnya sehingga dapat memenuhi asas economic of scale maupun economic of scope.
"Kedepannya, Polbangtan Medan ini juga dapat diarahkan untuk melahirkan penyuluh yang memiliki jiwa entrepreneurship dalam bidang agribisnis yang dapat membangun dan mengembangkan perusahaan/industri start-up agribisnis," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019