Sedikitnya ada 240 orang diperbantukan untuk melipat 1.586.722 surat suara (DPR Kabupaten, Provinsi dan RI), sedangkan untuk DPD dan Presiden belum masuk di Asahan.

Ketua Komisioner KPUD Asahan Hidayat SP didampingi Komisioner Bawaslu Asahan Ibnu Azhar Saragih, saat ditemui di gudang pelipatan kertas suara di Jln Gotot Subroto, Kel Kedai Ledang, Kisaran, Selasa menjelaskan surat suara yang diterima sebanyak terdiri dari DPR Kabupaten, Provinsi dan RI, sebanyak dua gelombang.

Gelombang pertama pada Rabu (13/3) malam, berjumlah 705.429 kertas suara terdiri dari DPR RI Dapil Sumut 3  sebanyak 526.573 lembar, DPRD Kabupaten/Kota Dapil 1 Asahan 93.523lembar, dan DPRD Kabupaten/Kota Dapil 2 Asahan 85.333 lembar.

Kemudian gelombang kedua pada Jumat malam (15/3) sebanyak 881.293 surat suara, terbagi dalam DPRD Provinsi Dapil Sumut 5 sebanyak 526.573 lembar, DPRD Kabupaten/Kota Dapil 3 sampai 7 Asahan sebanyak 354.720 lembar.

"Kita menurunkan 240 orang untuk melakukan pelipatan kertas suara, dibagi dalam 15 kelompok. Jumlah ini disesuaikan dengan kapasitas gudang, sehingga pekerjaan lebih nyaman. Pelipatan diawasi oleh pengaman dari Polisi, KPUD dan Bawaslu," jelas Hidayat.

Jumlah surat suara kata Hidayat, adalah jumlah tertulis yang diterima, untuk jumlah aslinya, dan surat suara yang rusak sedang dilakukan penghitungan ulang saat pelipatan, dan jumlah itu sudah termasuk 2 persen surat suara  tambahan.

"Jadi yang belum kita terima adalah surat suara untuk Presiden dan DPD, dan diperkirakan akan  diterima sebelum akhir Maret ini," jelas Hidayat

Pewarta: Indra

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019