Sejumlah warga mengeluhkan kerusakan  jalan disepanjang Jalan Urung Kompas, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu karena kendaraan bermotor pengangkut tanah timbun.

Pantauan wartawan, Selasa (19/3) sore, sedikitnya ada enam titik kerusakan disepanjang Jalan Urung Kompas seluas empat meter persegi.

Dikhawatirkan akan menjadi penyebab kecelakaan dan polusi udara, baik yang ditimbulkan kendaraan pengangkut tanah maupun abu yang ditimbulkan dari badan jalan yang rusak.

Baca juga: Pemerintah pusat diminta tidak tutup mata terkait kerusakan jalan negara di Tapsel
Baca juga: Protes jalan rusak, warga Labusel "memancing" di jalan lintas Sumatera-Riau

Hal itu juga dikeluhkan warga yang berdomisi disekitar jalan maupun yang melintasi. Selama kendaraan pengangkut tanah timbun ini beroperasi, jalan-jalan kecamatan cepat rusak dan mengakibatkan polusi udara.

Tak jarang para pengendara menutup mulut dan hidung saat melintasi jalan dikarenakan abu yang dihasilkan dari puluhan kendaraan yang mondar mandir tersebut.

"Berabu kalau berpapasan dengan kendaraan-kendaraan itu, polusi, sesak napas, sakit mata,” kesal Tipah dan Zai warga Urung Kompas, Selasa (19/3) di Rantauprapat.

Mereka menyampaikan, akibat kerusakan badan jalan tersebut dikhawatirkan memicu kecelakaan dan polusi udara.

Pewarta: Kurnia Hamdani

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019