Presiden Joko Widodo memerintahkan TNI dan Kepolisian Indonesia untuk segera menyelesaikan persoalan kelompok sipil bersenjata di Papua.
"Iya, ini sudah saya perintahkan sejak peristiwa yang pertama dulu untuk dikejar, diselesaikan," kata Presiden kepada wartawan usai meresmikan tol Bakauheni-Terbanggi Besar, di Gerbang Tol Natar, Jumat.
Menurut Presiden, tantangan dalam pengejaran pelaku penembakan yakni medan hutan belantara yang berat.
Hal itu mempersulit personel TNI dan polisi untuk mengejar dan menangkap mereka.
Sebelumnya terjadi penyerangan kepada pos TNI sehingga baku tembak antara kelompok sipil bersenjata dengan TNI di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Kamis, tidak terhindarkan.
Kejadian itu menggugurkan tiga prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Nanggala, yakni Sersan Dua Mirwariyadin, Sersan Dua Yusdin, dan Sersan Dua Siswanto.
Baca juga: Tiga anggota TNI dilaporkan tewas dalam kontak tembak di Mugi
Baca juga: Pasukan TNI dua kali diserang kelompok kriminal bersenjata
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Iya, ini sudah saya perintahkan sejak peristiwa yang pertama dulu untuk dikejar, diselesaikan," kata Presiden kepada wartawan usai meresmikan tol Bakauheni-Terbanggi Besar, di Gerbang Tol Natar, Jumat.
Menurut Presiden, tantangan dalam pengejaran pelaku penembakan yakni medan hutan belantara yang berat.
Hal itu mempersulit personel TNI dan polisi untuk mengejar dan menangkap mereka.
Sebelumnya terjadi penyerangan kepada pos TNI sehingga baku tembak antara kelompok sipil bersenjata dengan TNI di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Kamis, tidak terhindarkan.
Kejadian itu menggugurkan tiga prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Nanggala, yakni Sersan Dua Mirwariyadin, Sersan Dua Yusdin, dan Sersan Dua Siswanto.
Baca juga: Tiga anggota TNI dilaporkan tewas dalam kontak tembak di Mugi
Baca juga: Pasukan TNI dua kali diserang kelompok kriminal bersenjata
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019