Medan (Antaranews Sumut) - Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan masalah sosial semakin berkembang dan untuk itu penanganannya pun harus “up to date” (mengikuti perkembangan zaman) dan tidak boleh “out of date” (ketinggalan zaman).
"Artinya penanganan masalah sosial harus seiring dengan perkembangan zaman. Artinya juga kita mau tidak mau harus terus up to date," katanya di sela-sela pembagian seribu paket sembako bagi warga kurang mampu di Medan, Kamis.
Ia mengatakan, bangsa ini kini tengah memasuki Era Revolusi Industri 4.0.
Dalam sejarah perjalanan revolusi industri, dari mulai Revolusi Industri 0.1 sampai ke Revolusi Industri 4.0 pada setiap tahapannya, selain membawa dampak positif juga selalu disertai dampak negatif masalah sosial yang tidak terelakkan.
Posisi sektor kesejahteraan sosial dalam hal ini tidak untuk menolak Revolusi Industri 4.0, namun justru harus lebih pro aktif untuk mengantisipasi dampak permasalahan sosial yang menyertainya.Oleh karenanya diperlukan berbagai kreatifitas penanganan masalah sosial di era milenial ini.
Banyak cara yang dapat dilakukan, namun intinya adalah bagaimana memanfaatkan teknologi informasi dan dunia digital dalam pemberian pelayanan sosial.
"Kita sudah memulainya antara lain melalui program PKH dan BPNT yang menerapkan metode keuangan inklusi serta memanfaatkan teknologi melaui sistem perbankan," katanya.
Ia mengatakan, tidak dapat dibayangkan sebelumnya ketika masyarakat miskin saat ini mampu terlibat dan memanfaatkan teknologi digital di bidang perbankan.
Melalui program PKH dan BPNT masyarakat miskin memahami penggunaan kartu E-Wallet dan menjadi bagian dari kehidupannya sehari-hari.
"Tentunya kreatifitas lain kami harapkan muncul atas inisiasi daerah ataupun prakarsa dari komponen masyarakat lainnya," katanya.
Dalam kesempatan itu ia juga menyampaikan ajakan kepada semua pihak untuk melakukan hal terbaik yang bisa dilakukan melalui kegiatan-kegiatan sosial bersama seperti yang dilaksanakan pada pembagian sembako hari ini.
"Kami berharap pemerintah dan masyarakat bisa terus menggalang sinergi bersatu padu, untuk mengatasi permasalahan-permasalah sosial yang ada," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Artinya penanganan masalah sosial harus seiring dengan perkembangan zaman. Artinya juga kita mau tidak mau harus terus up to date," katanya di sela-sela pembagian seribu paket sembako bagi warga kurang mampu di Medan, Kamis.
Ia mengatakan, bangsa ini kini tengah memasuki Era Revolusi Industri 4.0.
Dalam sejarah perjalanan revolusi industri, dari mulai Revolusi Industri 0.1 sampai ke Revolusi Industri 4.0 pada setiap tahapannya, selain membawa dampak positif juga selalu disertai dampak negatif masalah sosial yang tidak terelakkan.
Posisi sektor kesejahteraan sosial dalam hal ini tidak untuk menolak Revolusi Industri 4.0, namun justru harus lebih pro aktif untuk mengantisipasi dampak permasalahan sosial yang menyertainya.Oleh karenanya diperlukan berbagai kreatifitas penanganan masalah sosial di era milenial ini.
Banyak cara yang dapat dilakukan, namun intinya adalah bagaimana memanfaatkan teknologi informasi dan dunia digital dalam pemberian pelayanan sosial.
"Kita sudah memulainya antara lain melalui program PKH dan BPNT yang menerapkan metode keuangan inklusi serta memanfaatkan teknologi melaui sistem perbankan," katanya.
Ia mengatakan, tidak dapat dibayangkan sebelumnya ketika masyarakat miskin saat ini mampu terlibat dan memanfaatkan teknologi digital di bidang perbankan.
Melalui program PKH dan BPNT masyarakat miskin memahami penggunaan kartu E-Wallet dan menjadi bagian dari kehidupannya sehari-hari.
"Tentunya kreatifitas lain kami harapkan muncul atas inisiasi daerah ataupun prakarsa dari komponen masyarakat lainnya," katanya.
Dalam kesempatan itu ia juga menyampaikan ajakan kepada semua pihak untuk melakukan hal terbaik yang bisa dilakukan melalui kegiatan-kegiatan sosial bersama seperti yang dilaksanakan pada pembagian sembako hari ini.
"Kami berharap pemerintah dan masyarakat bisa terus menggalang sinergi bersatu padu, untuk mengatasi permasalahan-permasalah sosial yang ada," katanya.
Editor : Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019