Sibolga (Antaranews Sumut) - Sopir mobil tangki Pertamina yang terbakar di Desa Aek Raisan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara pada 25 Januari 2019 akhirnya meninggal dunia akibat luka bakar yang cukup serius.

Korban meninggal dunia saat dirawat di salah satu rumah sakit di Medan. Korban sudah dikebumikan pihak keluarganya di Hutabalang belum lama ini.

Demikian diungkapkan Head of Operation di PT Elnusa Petrofin Sibolga, Syawal ketika dikonfimrasi ANTARA di ruang kerjanya, Selasa (12/2).

“Pihak korban yang meninggal dunia sudah membuat surat pernyataan tidak akan menuntut. Sedangkan kepada korban terbakar lainnya yakni dari pihak bengkel masih tetap dalam perawatan di Medan. Dan semua biaya perawatan korban ditanggung oleh PT Elnusa Petrofin Sibolga,” ungkapnya.

Baca juga: Mobil tangki Pertamina terbakar di Tapteng
Baca juga: Dua korban luka bakar akibat mobil tangki Pertamina terbakar di Tapteng
Baca juga: Pertamina: Stok BBM untuk Tarutung tidak terkendala akibat mobil tangki terbakar

Ditanya apa penyebab terjadinya kebakaran tersebut, menurut Syawal masih dalam penyelidikan pihak kepolisian, dan informasi yang sampai ke pihaknya juga masih simpang siur.

“Informasi yang kita terima masih simpang siur penyebab terjadinya kebakaran itu. Ada yang mengatakan karena korslet, dan ada juga yang menyebutkan karena faktor lain. Jadi kami belum bisa menyimpulkan apa penyebabnya,” jawabnya.

Terkait adanya dugaan bahwa mobil tangki Pertamina yang terbakar itu karena sedang "ngompeng" (mengeluarkan BBM di pinggir jalan), Syawal tidak menampiknya, karena menurutnya ada juga sopir-sopir tangki yang nakal.

Baca juga: Elnusa tegaskan sopir mobil tangki yang meninggal adalah sopir ilegal

Untuk itu Syawal meminta jika masyarakat melihat sopir tangki sedang melakukan kegiatan ilegal seperti "ngompeng" agar dilaporkan saja ke pihak betwajib.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, mobil tangki milik Pertamina itu berangkat dari Depot Pertamina Sibolga, Jumat (25/1) sekitar pukul 09.00 WIB.

Setibanya di Aek Rasian Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah, mobil tangki dengan nomor polisi BB 9627 CL itu berhenti  di bengkel mobil Sabar Sitompul untuk menempel ban, dan tiba-tiba terjadi korslet batrai yang mengakibatkan percikan api dan menyambar tutup dom/talam atas tangki dan mobil pun terbakar.

Akibat peristiwa yang menghebohkan ini, tiga korban mengalami luka bakar yang serius, yaitu Sabar Sitompul (39) warga Aek Raisan selaku pekerja bengkel, Samuel Panggabean (15) warga Aek Raisan pekerja bengkel, dan Torma Simanungkalit (38) warga Hutabalang, sopir tangki yang akhirnya meninggal dunia.

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019