Jakarta, 2/2 (Antara) - Qatar akhirnya tampil sebagai juara Piala Asia dan hal itu mendapat apresiasi dari Pelatih tim sepak bola nasional Jepang Hajime Moriyasu.
"Bagi saya tampilnya Qatar sebagai juara tahun ini bukan suatu kejutan, karena saya tahu sejak awal Qatar memiliki pertahanan yang kuat dan lini serang yang tajam," kata Moriyasu seperti dikutip laman resmi AFC, Sabtu.
Jepang yang sudah empat kali menjuarai Piala Asia, akhirnya tumbang oleh Qatar 1-3 pada final Piala Asia 2019 di Abu Dhabi Uni Emirat Arab, Jumat malam.
"Mereka melakukan serangan balik yang cepat, dan dapat juga menggerakkan bola untuk membuka peluang. Pelatih Qatar (Felix Sanchez) tampak juga sedang membangun sebuah tim yang bagus untuk Piala Dunia 2022," kata Moriyasu.
Moriyasu juga menyebut kekalahan pada pertandingan final tersebut menjadi tanggung jawabnya.
Ia mengakui start timnya kurang bagus dan gagal menemukan irama permainan sehingga Qatar dapat menguasai babak pertama.
"Tujuan kami datang kesini adalah menjadi juara, saya tentunya kecewa. Namun saya tetap bangga dengan tim kami. Saya berterima kasih kepada para pemain senior yang ikut membina para pemain muda," katanya.
Menurut Moriyasu, timnya mendapat pengalaman berharga dari Piala Asia ini karena mereka telah menghadapi berbagai tim dengan berbagai tipe strategi.
Baca juga: Qatar rengkuh gelar juara Piala Asia 2019
Baca juga: Striker Qatar Almoez Ali cetak rekor gol di Piala Asia
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Bagi saya tampilnya Qatar sebagai juara tahun ini bukan suatu kejutan, karena saya tahu sejak awal Qatar memiliki pertahanan yang kuat dan lini serang yang tajam," kata Moriyasu seperti dikutip laman resmi AFC, Sabtu.
Jepang yang sudah empat kali menjuarai Piala Asia, akhirnya tumbang oleh Qatar 1-3 pada final Piala Asia 2019 di Abu Dhabi Uni Emirat Arab, Jumat malam.
"Mereka melakukan serangan balik yang cepat, dan dapat juga menggerakkan bola untuk membuka peluang. Pelatih Qatar (Felix Sanchez) tampak juga sedang membangun sebuah tim yang bagus untuk Piala Dunia 2022," kata Moriyasu.
Moriyasu juga menyebut kekalahan pada pertandingan final tersebut menjadi tanggung jawabnya.
Ia mengakui start timnya kurang bagus dan gagal menemukan irama permainan sehingga Qatar dapat menguasai babak pertama.
"Tujuan kami datang kesini adalah menjadi juara, saya tentunya kecewa. Namun saya tetap bangga dengan tim kami. Saya berterima kasih kepada para pemain senior yang ikut membina para pemain muda," katanya.
Menurut Moriyasu, timnya mendapat pengalaman berharga dari Piala Asia ini karena mereka telah menghadapi berbagai tim dengan berbagai tipe strategi.
Baca juga: Qatar rengkuh gelar juara Piala Asia 2019
Baca juga: Striker Qatar Almoez Ali cetak rekor gol di Piala Asia
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019