Medan (Antaranews Sumut) - Bank Indonesia menegaskan inflasi Sumut pada awal tahun 2019 yang sebesar 0,20 persen secara bulanan didorong oleh kenaikan harga tiket penerbangan.
"Angkutan udara menjadi sumber utama inflasi di Sumut pada Januari 2019 dengan andil 0,34 persen terhadap inflasi bulanan," ujar Direktur BI Kantor Perwakilan Sumut, Andiwiana S di Medan, Jumat
Tekanan inflasi tersebut didorong oleh penyesuaian strategi penjualan tiket angkutan udara yang dimulai pada akhir 2018.
Berdasarkan Survei Pemantauan Harga (SPH), rata-rata harga tiket pesawat pada bulan Januari di kisaran Rp2,04 juta. Harga itu meningkat hingga 12 persen dari bulan sebelumnya yang berada di kisaran Rp1,8 juta.
Andiwiana menegaskan, meski sedikit naik dari pada bulan sebelumnya, tetapi inflasi di Sumut pada Januari 2019 itu masih terjaga baik. Apalagi inflasi di Sumut masih di bawah inflasi nasional yang 0,32 persen.
Menurut Andiwiana, inflasi yang terkendali tersebut didukung oleh terjaganya pasokan, yang tercermin pada inflasi bahan makanan yang relatif rendah di tengah kenaikan tekanan inflasi pada kelompok transportasi.
Meski inflasi terjaga, hasil Survei Penjualan Eceran BI pada bulan Januari 2019 menunjukkan indikasi daya beli masyarakat masih cukup baik, yang tercermin pada kenaikan indeks komoditas makanan, minuman, dan tembakau serta peralatan rumah tangga.
"Kalau harga di kelompok transportasi tidak naik, maka inflasi Sumut di Januari lebih rendah dari 0,20 persen," ujarnya.
Andiwiana mengatakan, selain transportasi, tekanan inflasi di Sumut juga bersumber dari beberapa komoditas perikanan. Harga berbagai jenis ikan, seperti kembung, dencis, dan ikan tongkol menjadi sumber inflasi dengan total andil 0,09 persen terhadap inflasi bulanan.
Harga ikan mahal karena curah hujan cukup tinggi di pesisir barat yang mengakibatkan penurunan aktivitas nelayan dan berakibat pada pasokan yang berkurang.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Angkutan udara menjadi sumber utama inflasi di Sumut pada Januari 2019 dengan andil 0,34 persen terhadap inflasi bulanan," ujar Direktur BI Kantor Perwakilan Sumut, Andiwiana S di Medan, Jumat
Tekanan inflasi tersebut didorong oleh penyesuaian strategi penjualan tiket angkutan udara yang dimulai pada akhir 2018.
Berdasarkan Survei Pemantauan Harga (SPH), rata-rata harga tiket pesawat pada bulan Januari di kisaran Rp2,04 juta. Harga itu meningkat hingga 12 persen dari bulan sebelumnya yang berada di kisaran Rp1,8 juta.
Andiwiana menegaskan, meski sedikit naik dari pada bulan sebelumnya, tetapi inflasi di Sumut pada Januari 2019 itu masih terjaga baik. Apalagi inflasi di Sumut masih di bawah inflasi nasional yang 0,32 persen.
Menurut Andiwiana, inflasi yang terkendali tersebut didukung oleh terjaganya pasokan, yang tercermin pada inflasi bahan makanan yang relatif rendah di tengah kenaikan tekanan inflasi pada kelompok transportasi.
Meski inflasi terjaga, hasil Survei Penjualan Eceran BI pada bulan Januari 2019 menunjukkan indikasi daya beli masyarakat masih cukup baik, yang tercermin pada kenaikan indeks komoditas makanan, minuman, dan tembakau serta peralatan rumah tangga.
"Kalau harga di kelompok transportasi tidak naik, maka inflasi Sumut di Januari lebih rendah dari 0,20 persen," ujarnya.
Andiwiana mengatakan, selain transportasi, tekanan inflasi di Sumut juga bersumber dari beberapa komoditas perikanan. Harga berbagai jenis ikan, seperti kembung, dencis, dan ikan tongkol menjadi sumber inflasi dengan total andil 0,09 persen terhadap inflasi bulanan.
Harga ikan mahal karena curah hujan cukup tinggi di pesisir barat yang mengakibatkan penurunan aktivitas nelayan dan berakibat pada pasokan yang berkurang.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019