Jakarta (Antaranews Sumut) -Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia pada Rabu dipengaruhi proyeksi perlambatan ekonomi global dan belum tercapainya kesepakatan perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China.

IHSG dibuka melemah 15,66 poin atau 0,24 persen ke posisi 6.452,91. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak melemah 3,92 poin atau 0,38 persen menjadi 1.027,15. "Outlook ekonomi yang global yang cukup terjal, juga belum tercapainya kesepakatan AS-Cina, serta reli IHSG yang cukup tinggi, dapat membuka kemungkinan koreksi hari ini," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Rabu. Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) kembali menurunkan proyeksi pertumbuhan perekonomian dunia dari 3,7 persen tahun ini menjadi 3,5 persen. Sebelumnya IMF telah menurunkan proyeksinya dari 3,9 persen. Sedangkan pertumbuhan negara-negara berkembang turun dari 4,6 persen menjadi 4,5 persen, dan Cina melamban dari 6,6 persen pada estimasi 2018 menjadi 6,2 persen.

IMF memprediksi bahwa perekonomian dunia tahun ini masih dilanda ketidakpastian terutama dari perang dagang AS-Cina dan resiko kenaikan suku bunga The Fed.

Di sisi lain, IMF menyarankan negara-negara berkembang untuk mengurangi resiko volatilitas global dengan cara mengurangi utang pemerintah yang dapat memberikan ruang untuk menghadapi pelambatan ekonomi pada masa mendatang.

"Kami melihat penurunan proyeksi ini menandakan tantangan ekonomi yang cukup terjal di depan, terutama yang berasal dari perang dagang. Kendati kami melihat bahwa perang dagang dapat memberikan kesempatan bagi Indonesia, namun juga mempunyai dampak negatif seperti menurunnya permintaan ekspor dari Indonesia," ujarnya.

Bursa regional, di antaranya Indeks Nikkei menguat 7,11 poin (0,03 persen) ke 20.630,02, Indeks Hang Seng melemah 0,73 poin ke 27.004,72, dan Straits Times melemah 3,52 poin (0,11 persen) ke posisi 3.189,19.

Pewarta: Antara

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019