Medan (Antaranews Sumut) - Bank Indonesia mendorong peningkatan layanan transaksi nontunai di kawasan wisata Danau Toba untuk membantu meningkatkan kunjungan wisatawan khususnya dari mancanegara.
     
"Dorongan BI itu mengacu pada masih banyaknya keluhan wisatawan tentang sulitnya bertransaksi nontunai di kawasan pariwisata Danau Toba," ujar Direktur BI Kantor Perwakilan Sumut, Andiwiana S di Medan, Rabu.
     
Dia mengaku sudah mengimbau bank dan lembaga keuangan lainnya untuk bisa melayani transaksi nontunai itu saat  acara "FGD dan Coffee Morning" Pengembangan SP-PUR Wilayah Sumut yang digelar Kantor Perwakilan BI Sumut.
   
Perbankan diminta mendorong agar hotel, restoran, toko suvenir dan lainnya bisa melayani transaksi nontunai.
     
Menurut dia, dukungan perbankan pada sistem pembayaran sangat membantu perkembangan daerah wisata Danau Toba.
     
"Pemerintah Pusat sudah memberikan dukungan kuat untuk perkembangan pariwisata Danau Toba dengan menjadikan kawasan itu sebagai salah satu dari 10 daerah wisata utama di Indonesia sehingga seharusnya semua juga memberikan dukungan penuh," katanya.
     
Didampingi Kepala Divisi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah, Budi Rahardjo serta Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi dan UMKM, Demina R Sitepu, Andiwiana menyebutkan di kawasan Danau Toba layanan nontunai dengan mesin Electronic Data Capture atau EDC masih sangat minim khususnya di restoran. Padahal, turis sangat memerlukan layanan nontunai itu.
     
Oleh karena itu, kata Andiwiana, pada 2019 BI menargetkan bisa menambah EDC di kawasan tersebut sedikitnya 10 persen atau menjadi 600 EDC.
   
Jumlah 600 mesin EDC di  Danau Toba itu nantinya juga masih sangat kecil dibandingkan yang sudah ada hingga Juni 2018 di Sumut sekitar 3.800 unit.
     
"Mesin EDC yang berfungsi untuk menerima pembayaran dari pelanggan ke toko menggunakan kartu kredit maupun kartu debet di kawasan Danau Toba harus ditingkatkan," ujar Andiwiana.
     
Dorongan peningkatan juga dilakukan untuk pelayanan layanan tunai. Jumlah Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang masih 51 unit misalnya perlu ditingkatkan, apalagi nyatanya jumlah ATM terbanyak masih di Balige atau 21 unit, sedangkan di Parapat dan Samosir yang lebih dikenal wisatawan masih hanya masing - masing delapan unit.
     
"BI juga terus mendorong peningkatan layanan perbankan termasuk layanan kas keliling untuk desa wisata di wilayah Toba," ujarnya.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019