Medan (Antara) - Pengamat ekonomi,  Aviliani menilai  pelepasan sebagian saham ke publik melalui skema initial public offering atau IPO merupakan salah satu langkah penting yang harus dilakukan  Bank Pembangunan Daerah Sumut untuk bisa lebih maju.
    
"Potensi BPD Bank Sumut sangat besar, jadi dengan IPO diyakini bisa semakin memajukan Bank Sumut," ujarnya di Medan, Senin.
    
Dia mengatakan itu pada acara Sharing Session Economic Outlook 2019 yang digelar Bank Sumut yang dihadiri Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah dan bupati/wali kota pemegang saham di Bank Sumut, dan berbagai kalangan lainnya.
    
Selain Aviliani tampil sebagai pembica lainnya Wakil  Menteri Keuangan Prof Dr Mardiasmo
    
Dengan IPO, ujar Aviliani, ada banyak keuntungan yang diperoleh Bank Sumut, pemegang saham dan termasuk masyarakatnya.
    
Keuntungan antara lain dari tidak lagi perlunya pemerintah kabupaten/pemerintah kota dan provinsi menanamkan modal lebih besar lagi karena Bank Sumut bisa mendapatkan sumber pendanaan dari masyarakat yang membeli saham bank itu.
     
Dengan modal di Bank Sumut yang semakin besar, maka kinerja bank itu semakin bagus.
    
"Keuntungan.lainnya adalah bisa terbebasnya Bank Sumut dari kepentingan politik seperti yang juga diinginkan Gubernur Sumut Edy Rahmadi," katanya.
    
IPO juga membuat beban pengawasan Pemerintah Provinsi Sumut sebagai pemegang saham pengendali berkurang karena setelah IPO maka pengawasan juga dilakukan masyarakat sebagai pemegang saham.
    
"Untuk tahap awal IPO tidak.perlu besar.Tetapi.kalau bisa di atas 40 persen dilepas akan bagus," katanya
     
Aviliani berharap Bank Sumut menjadi bank kedua setelah Bank Jawa Barat yang sudah IPO.
    
Wakil Menteri Keuangan Prof Dr Mardiasmo menegaskan IPO memang bagus bagi BPD seperti Bank Sumut karena selain meningkatkan kinerja, juga bisa menggerakkan perekonomian masyarakat Sumut.
    
"Kementerian Keuangan siap membantu Bank Sumut untuk  bisa IPO," katanya.
   
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi menyebutkan sebagai gubernur yang baru menjabat dan kurang paham ekonomi, dia mempercayakan kepada Wakil Gubernur Sumut untuk menangani soal pengisian Direktur Utama Bank Sumut yang lagi kosong.
     
"Yang pasti saya menginginkan Bank Sumut semakin bertumbuh baik dengan cara terbaik agar masyarakat juga merasakan manfaat Bank Sumut," ujarnya.
     
Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajeksah pada sesi tanya jawab di acara itu mengaku tertarik dengan usulan IPO Bank Sumut.
     
"Kami akan pelajari lagi dan akan meminta bantuan untuk proses IPO Bank Sumut.Kalau bisa dua tahun ke depan Bank Sumut sudah IPO," katanya.
    
Bupati Tapanuli Selatan, Syahrul Pasaribu, wacana IPO Bank Sumut sudah ada sejak 2012, tetapi belum juga terwujud
    
"Jadi sebagai salah satu pemegang saham, Pemkab Tapanuli Selatan berharap OJK bisa memperjelas hambatan dan bisa membantu proses IPO Bank Sumut," katanya.
    
Syahrul juga berharap pemkab/pemkot pemegang saham lainnya juga  komitmen dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Sumut.
    
Komisaris Utama Bank Sumut
Rizal Fahlevi Hasibuan menyebutkan acara Sharing Session Economic Outlook 2019 merupakan gagasan dari pemegang saham Bank Sumut.
     
Acara yang baru pertama kali dilakukan Bank Sumut itu, katanya bertujuan agar pemegang saham dan termasuk nasabah bisa mendapat gambaran perekonomian di 2019.
     
Dengan mendapat gambaran ramalan/analisa apa yang terjadi di 2019 diharapkan nasabah dan pemegang saham dapat mengambil kebijakan bisnisnya.
     
"Bank Sumut sendiri terus berbenah diri agar semakin maju sehingga bisa memberi manfaat besar juga pada masyarakat Sumut," katanya.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019