Tanjungbalai (Antaranews Sumut) - Wali Kota Tanjungbalai H Muhammad Syahrial mengajak warga daerahnya untuk terus menjaga dan melestarikan budaya dan tradisi Melayu sebagai warisan nenek moyang.

Hal itu disampaikan wali kota ketika menyerahkan hadiah kepada  pemenang lomba pemilihan Parano dan Daro Kota Tanjungbalai 2018 dalam rangka Hari Jadi Kota ke-398, Jumat (28/12) malam.

Melalui kegiatan pemilihan Parano dan Daro ini, Pemkot Tanjungbalai berharap masyarakat tetap menjunjung tinggi budaya Melayu yang merupakan salah satu budaya asli Kota Tanjungbalai.

"Walau pun saat ini budaya asing begitu besar pengaruhnya di tengah-tengah masyarakat, kita hendaknya tetap menjaga dan menumbuhkembangkan identitas suku Melayu agar tidak lekang dan tergerus oleh kemajuan zaman. Melestarikan budaya Melayu merupakan tugas kita bersama dalam menjaga bangsa Indonesia, karena merupakan aset dan identitas dari suatu bangsa yang besar," ujar wali kota didampingi Ketua TP PKK, Hj Sri Silvisa Novita Syahrial.

Pada kesempatan itu Mahyudin dan Mustika Natasya Tambunan dinobatkan sebagai Parano dan Daro Kota Tanjungbalai 2018.

Parano dan Daro kategori Inteligensi jatuh kepada Muammar Al Hafiz dan Syafira Annisa, sementara M.Tiadi Hafiv Al Hasyim dan Diza Wahyuni terpilih sebagai Parano dan Daro Persahabatan.

Untuk Parano dan Daro Pariwisata adalah Faisal Anwar dan Walda Fitri, sedangkan Muhammad Syahril Al Rasyid dan Dini Shakira Sitompul sebagai Parano dan Daro Lingkungan Hidup, sementara Parano dan Daro Photogenic jatuh kepada Doni Hasibuan dan Nicky Mirada Gultom.

Pewarta: Yan Aswika

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018