Tebing Tinggi (Antaranews Sumut) - Wali Kota Tebing Tinggi Umar Zunaidi Hasibuan merasa miris sampai saat ini masih saja terjadi kekerasan terhadap perempuan, demikian juga juga dengan tingkat perceraian yang masih tinggi.

"Saya sendiri dilingkungan PNS sering sekali meneken izin perceraian, dan dengan terpaksa harus saya teken, karena kedua belah tidak lagi dapat dipersatukan, begitu rapuhnya rumah tangga sekarang dibanding zaman dahulu, dan ini perbaikan dari rumah tangga kita masing-masing," katanya di Tebing Tinggo,Sabtu.

Hal itu ia sampaikan pada peringatan Hari Ibu Ke 90 yang dipusatkan di  Gedung Hj.Sawiyah Tebing Tinggi yang juga dihadiri Kapolres AKBP.Sunadi, Kajari M.Novel, Dandim 0204-DS Letkol Kav.Syamsul Arifin, Wadanyon Brimob B Tebing Tinggi, para pimpinan OPD, Camat dan Lurah.

Ia mengatakan, wanita Indonesia itu sejak jaman dulu sudah hebat-hebat, dan kerukunan dan perkumpulan ibu-ibu sejak jaman dahulu sudah ada, karenanya bukan baru sekarang ini saja aja ibu-ibu indoensia sudah mengerti beroganisasi..

Hari ibu di Indoensia berbeda dengan yang diluar negeri, Ibu di Indonesia adalah ibu yang berjuang, mengayomi anak-anaknya , bekerja, mendampingi suaminya sehingga semua pekerjaan dilaksanakan ibu-ibu Indoensia.

Menurut dia, Indoensia pernah dipimpin seorang presiden wanita dan saat ini dari 27 menteri kabinet yang ada 9 diantaranya adalah perempuan, artinya30 persen perempuan Indoensia punya peluang dan kesempatan.

"Banyak lagi kehebatan ibu-ibu di Indonesia selain sudah punya kuota di lembaga legeslatif 30 persen juga dibidang lainya, seperti jika ingin akad kredit dibank, jika isteri tidak ikut menandatangi tidak bisa, demikian juga jual beli rumah, tanah dan lainya jika isteri tidak ikut menandatangani tidak bisa, itu hebatnya ibu-ibu Indonesia, ujarnya.

 

Pewarta: Dhani Elison

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018