Medan (Antaramews Sumut) - Asian Agri akan memiliki 10 Pembangkit Listrik Tenaga Biogas atau PLTBg setelah tiga unit yang sedang dalam pembangunan di Sumatera Utara diharapkan bisa selesai secepatnya.
   
"Sebelumnya sudah ada tujuh PLTBg yang beroperasi dan ditambah tiga lainnya yang sedang dalam proses, maka akan ada 10 unit PLTBg Asian Agri," ujar Head Plantation Asian Agri Sumut dan Riau, Omri Samosir di Asahan, Kamis.
    
Adapun target perusahaa di 2020, akan ada 20 PLTBg.
     
Dia mengatakan itu saat menerima kunjungan Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah melihat PLTBg  Pabrik Gunung Melayu Satu (PGMS) PT Saudara Sejati Luhur, Asian Agri di Asahan, Sumut.
     
Omri menegaskan, target pembangunan 20 unit  PLTBg di tahun 2020 sebagai wujud Asian Agri mendukung program pemerintah dalam pengurangan emisi gas rumah kaca
      
"Meski ada unsur bisnis, tetapi pengembangan PLTBg Asian Agri lebih utama kepada penjagaan dan peningkatan penjagaan lingkungan," katanya.
     
Omri Samosir menjelaskan, PLTBg merupakan hasil pemanfaatan limbah cair pabrik minyak kelapa sawit (PMKS) atau Fome.
    
"Penjagaan lingkungan sangat penting apalagi ada isu negafif sawit dari luar negeri," katanya.
    
Apalagi PLTBg  sendiri akan mengurangi risiko besarnya gas metana yang dilepaskan ke udara yang merupakan salah satu penyebab pemanasan global.
      
"Gas Metana  memiliki potensi lebih besar ketimbang gas karbon dioksida (CO2) sehingga memang harus ditekan," katanya
    
Dia menyebutkan, dari 10 PLTBg yang sudah dan sedang dalam proses pembangunan, beberapa PLTBg seperti di PGMS PT Saudara Sejati Luhur, di Asahan, Sumut, sudah bisa menjual hasil listriknya ke PT PLN (Perusahaan Listrik Negara).
     
PLTBg PGMS yang dibangun pada 2015 misalnya sejak 2017 sudah menjual listrik ke PLN sekitar 30 persen dari potensi produksi listriknya sekitar 2 MW - 2,8 MW.
      
Sedangkan 70 persen lainnya digunakan untuk kepentingan atau kebutuhan perusahaan.
    
Dengan sudah bisa menjual energi, maka Asian Agri ikut berperan memenuhi kebutuhan energi listrik yang ramah lingkungan di Sumut.
     
Dia menjelaskan, tujuh PLTBg yang sudah beroperasi terdiri dari dua unit di Sumut (Asahan dan Negeri Lama Labuhanbatu)
    
Sementara Jambi dua unit dan Riau tiga unit PLTBg.
     
Sementara tiga PLTBg yang akan beroperasi juga, semuanya di Sumut yakni Gunung Melayu 2, Asahan, Aek Nabara dan Tanjung Selamat di.Labuhanbatu.
‌    
Dia mengakui investasi untuk.PLTBg cukup besar atau sekitar 6 juta dolar AS per unit.
    
"Tetapi komitmen perusahaan menjaga dan mendukung program lingkungan sehat cukup besar," katanya.
   
Tehnical Controller Mill Wilayah Asahan Asian Agri, Budi Darmawansyach, menyebutkan PLTBg yang menggunakan limbah cari dari pabrik kelapa sawit berkapasitas 60 ton/jam memang berpotensi menghasilkan energi listriksekitar 2,2 MW.
    
"Kerja sama pasokan listrik dengan PLN terus ditingkatkan,"katanya.
     
Kalau tahap I kerja sama masih sekitar 400 Kwh per jam, maka tahap II sebesar 800 Kwh sehinga nangtinya  ada 1.200 Kwh
     
Wakil Gubernur Sumut H Musa Rajekshah menyebutkan, Pemerintah Provinsi Sumut berharap seluruh pabrik kelapa sawit (PKS) di Sumut membangun PLTBg seperti yang dilakukan Asian Agri.
     
"PLTBg penting karena  bisa menekan penurunan gas rumah.kaca," katanya.
     
Penjagaan lingkungan, ujar Musa Rajekshah sangat penting khususnya untuk kepentingan generasi berikutnya.
    
"PLTBg juga akan menolong pemerintah dalam pemenuhan energi listrik," ujarnya.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018