Jakarta (Antaranews Sumut) - Pengerjaan jaringan infrastruktur telekomunikasi Palapa Ring paket Timur mengalami kendala terkait dengan peristiwa kekerasan di Kabupaten Nduga, Papua, namun, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika memastikan pembangunan di lokasi lain tetap berjalan.
"Yang cukup menantang (Palapa Ring paket) Timur, kemarin di Nduga berpengaruh karena ada jalur kita yang dibangun di kabupaten itu," kata Direktur Utama Bakti, Anang Latif, saat ditemui di acara di Ekosistem Digital Pembiayaan Ultra Mikro di Kementerian Keuangan, Selasa.
Otoritas keamanan di kabupaten Nduga, seperti diinformasikan Anang, menghentikan pembangunan jaringan pita lebar di wilayah tersebut hingga situasi kondusif.
"Kami berhenti, tapi, lokasi-lokasi lainnya tetap bangun, yang secara keamanan dibolehkan," kata Anang.
Anang menyebut kejadian di Nduga pekan lalu merupakan "keadaan kahar", atau situasi luar biasa, yang tidak dapat dihindari.
"Ini tentu jadi pertimbangan bersama," kata dia.
Palapa Ring paket Timur dijadwalkan selesai pada pertengahan 2019 mendatang sehingga seluruh wilayah di Indonesia terhubung dengan jaringan pita lebar.
Sementara itu, pembangunan Palapa Ring paket Tengah hampir mencapai 100 persen, saat ini BAKTI sedang menyelesaikan urusan administrasi.
"Sekarang (progres menuju selesai) kurang dari 0,5 persen. Bagaimana kelengkapan administrasi sehingga nanti ketika beralih dari masa konstruksi ke komersial, administrasi selesai".
Secara teknis, menurut Anang, bulan ini infrastruktur Palapa Ring paket Tengah sudah dapat beroperasi. Bulan Oktober lalu. BAKTI menyatakan pembangunan Palapa Ring Tengah sempat terkendala pasokan listrik saat gempa melanda Palu.
Tapi, kendala listrik putus tersebut hanya berlangsung selama satu hari dan tidak berpengaruh terhadap kemajuan pembangunan infrastruktur tersebut. yang waktu itu sudah mencapai 98 persen.
Palapa Ring paket Barat sudah beroperasi sejak pertengahan 2018, BAKTI sejak September lalu sudah menetapkan tarif penggunaan layanan jaringan serat optik bagi operator.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
"Yang cukup menantang (Palapa Ring paket) Timur, kemarin di Nduga berpengaruh karena ada jalur kita yang dibangun di kabupaten itu," kata Direktur Utama Bakti, Anang Latif, saat ditemui di acara di Ekosistem Digital Pembiayaan Ultra Mikro di Kementerian Keuangan, Selasa.
Otoritas keamanan di kabupaten Nduga, seperti diinformasikan Anang, menghentikan pembangunan jaringan pita lebar di wilayah tersebut hingga situasi kondusif.
"Kami berhenti, tapi, lokasi-lokasi lainnya tetap bangun, yang secara keamanan dibolehkan," kata Anang.
Anang menyebut kejadian di Nduga pekan lalu merupakan "keadaan kahar", atau situasi luar biasa, yang tidak dapat dihindari.
"Ini tentu jadi pertimbangan bersama," kata dia.
Palapa Ring paket Timur dijadwalkan selesai pada pertengahan 2019 mendatang sehingga seluruh wilayah di Indonesia terhubung dengan jaringan pita lebar.
Sementara itu, pembangunan Palapa Ring paket Tengah hampir mencapai 100 persen, saat ini BAKTI sedang menyelesaikan urusan administrasi.
"Sekarang (progres menuju selesai) kurang dari 0,5 persen. Bagaimana kelengkapan administrasi sehingga nanti ketika beralih dari masa konstruksi ke komersial, administrasi selesai".
Secara teknis, menurut Anang, bulan ini infrastruktur Palapa Ring paket Tengah sudah dapat beroperasi. Bulan Oktober lalu. BAKTI menyatakan pembangunan Palapa Ring Tengah sempat terkendala pasokan listrik saat gempa melanda Palu.
Tapi, kendala listrik putus tersebut hanya berlangsung selama satu hari dan tidak berpengaruh terhadap kemajuan pembangunan infrastruktur tersebut. yang waktu itu sudah mencapai 98 persen.
Palapa Ring paket Barat sudah beroperasi sejak pertengahan 2018, BAKTI sejak September lalu sudah menetapkan tarif penggunaan layanan jaringan serat optik bagi operator.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018