Medan (Antaranews Sumut) - Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah mengapresiasi prestasi siswa SMU Chandra Kumala yang berhasil menempati posisi lima besar tingkat internasional dalam penelitian di National Aeronautics and Space Administration atau NASA.
     
"Keberhasilan meraih lima besar dalam penelitian di NASA atau Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat itu sungguh mengagumkan," ujarnya di Medan, Jumat (7/12).
     
Apalagi, kata.dia, tim SMU Chandra Kumala mampu mengalahkan siswa SMU dari berbagai negara.
     
"Siswa SMU Chandra Kumala itu mengharumkan nama Sumut bahkan Indonesia karena menang dalam perlombaan tingkat internasional," ujarnya.
     
Penelitian para siswa yang disampaikan ke NASA adalah mengamati pertumbuhan Slime Mold di dalam 3D Maze.
     
Dia menegaskan, keberhasilan siswa Sumut itu semakin menguatkan niat Pemprov Sumut untuk memberikan beasiswa belajar ke luar negeri kepada siswa yang berprestasi.
     
Program beasiswa ke luar negeri itu sudah dibahas dengan Pemerintah Rusia saat melakukan lawatan ke negara itu dan mendapat respons positif.
     
Bagi siswa yang dapat  beasiswa itu akan diwajibkan mengabdi selama dua tahun ke Pemprov Sumut dengan tentunya mendapat gaji. Setelah masa tugas dua tahun, penerima beasiswa boleh mencari pekerjaan lain.
     
"Tidak sedikit pemuda-pemudi yang sudah berhasil memilih mengabdi ke negara lain. Itu terjadi karena tidak adanya perhatian dari pemerintah," katanya.
       
Kepala SMU Chandra Kumala, Rita mengatakan program penelitian yang dilakukan para siswa tersebut sudah dilakukan sejak 2016. 
     
"Proposal yang disampaikan beberapa kali ditolak NASA. Tapi kami tidak pernah menyerah, hingga akhirnya penelitian siswa diterima dan berhasil masuk lima besar," ujarnya.
     
Rita menjelaskan, penelitian para siswa yang disampaikan ke NASA adalah mengamati pertumbuhan Slime Mold di dalam 3D Maze.
     
Slime Mold atau yang nama latin ilmiahnya adalah Physarum polycephalum adalah suatu makhluk hidup berjenis protista yang sensitif terhadap cahaya dan bereaksi terhadap rangsangan seperti makanan dan air, dimana ia akan tumbuh dan membuat cabang-cabang untuk mencapai sumber makannya.
     
"Makhluk itu seperti seolah memiliki kebersatuan otak yang primitif dalam tumbuh dan bergerak bersama-sama mencapai tujuannya, khususnya mencari sumber makanan," ujar Diyah Purwarini, salah seorang siswi SMU Chandra Kumala yang ikut dalam tim peneliti.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018