Medan  (Antaranews Sumut) - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, Sumatera Utara meminta kepada warga masyarakat agar tetap mendukung penyelamatan Orangutan Tapanuli atau "Pongo Tapanuliensis" di kawasan konservasi Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, dari ancaman kepunahan.
     
"Populasi Orangutan Tapanuli itu, hanya tinggal berapa ekor lagi dan dikhawatirkan akan mengalami kepunahan," kata Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumut Dana Prima Tarigan, di Medan, Rabu.
     
Penyelamatan satwa langka yang hidup di hutan Batang Toru, menurut dia, bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan juga masyarakat.
     
"Jadi, Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengapresiasi warga yang ikut melindungi orangutan tapanuli," ujar Dana.
      
Ia mengatakan, masyarakat yang mengawasi ekstra ketat orangutan dari perbuatan orang-orang yang tidak bertanggung jawab, perlu diperhatikan kehidupan mereka.
     
Karena, warga tersebut telah bersusah payah mendukung pelestarian Orangutan Tapanuli dari pelaku perburuan liar.  
      
Dana menyebutkan, kehadiran Orangutan Tapanuli yang berada di kawasan hutan lindung Batang Toru merupakan satwa langka species baru yang terdapat di Indonesia.
     
Orangutan Tapanuli (Pongo Tapanuliensis) dinobatkan sebagai spesies orangutan ketiga, setelah Pongo pygmaeus (Orangutan Kalimantan) dan Pongo abelii (Orangutan Sumatera).
     
"Kehadiran Orangutan Tapanuli tersebut, juga merupakan kebanggaan bagi Indonesia umumnya, dan Provinsi Sumut khususnya," kata Pemerhati Lingkungan itu.
      
 

Pewarta: Munawar Mandailing

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018