Medan (Antaranews Sumut) - KPU Kota Medan gencarkan sosialisasi ke lintas kalangan dalam upaya menekan golput
dengan target partisipasi Pemilu 2019 mencapai 77,5 persen.
Komisioner KPU Medan Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu, M Rinaldi Khair di Medan, Minggu, mengatakan, menjadi tugas dan tanggungjawab KPU untuk mengajak masyarakat peduli dalam menggunakan hak suaranya di pesta demokrasi mendatang.
"Sosialisasi dilakukan untuk meningkatkan partisipasi politik dan mendekonstruksi bahwa pilihan golput adalah kesalahan besar,," kataya.
Untuk itu sejumlah sosialisasi pun gencar dilakukan seperti sosialisasi partisipasi masyarakat dilakukan di Hotel Polonia Medan pada 13-15 November 2018 yang difasilitasi oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Medan dengan peserta yang terdiri dari masyarakat umum mulai dari ibu rumah tangga hingga tokoh masyarakat.
Narasumber dari KPU Medan dihadiri langsung Koordinator Divisi Perencanaan, Data dan Informasi Nana Miranti. Sosialisasi ditutup oleh Plt Kepala Kesbangpol Kota Medan, Sulaiman Harahap.
Sosialisasi juga dilakukan di Kampus Universitas Medan Area (UMA) dengan tema "Pemilu Damai, Memilih Itu Juara" diselenggarakan RRI bekerjasama dengan UMA, Kamis (15/11).
Narasumber dari KPU Medan dihadiri Koordinator Divisi Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia (SDM) Edy Suhartono. Dari UMA dihadiri langsung Rektor UMA Prof Dr Dadan Ramdan dan Dekan FISIP UMA Dr Heri Kusmanto MA.
Pada hari dan tempat yang sama, dilakukan juga sosialisasi Pendidikan Politik Generasi Millenial yang diselenggarakan FISIP UMA yang dihadiri Komisioner KPU Medan Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu M Rinaldi Khair.
Ia menjelaskan golput adalah gerakan kritik terhadap Pemilu di era orde baru yang dipopulerkan pada 1971, sehingga tidak tepat lagi jika masih ada yang merasa bangga memilih untuk golput pada Pemilu mendatang.
"Golput itu generasi zaman dulu, kalau sekarang kan eranya generasi millennial. Tentu berbeda jauh kondisinya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
dengan target partisipasi Pemilu 2019 mencapai 77,5 persen.
Komisioner KPU Medan Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu, M Rinaldi Khair di Medan, Minggu, mengatakan, menjadi tugas dan tanggungjawab KPU untuk mengajak masyarakat peduli dalam menggunakan hak suaranya di pesta demokrasi mendatang.
"Sosialisasi dilakukan untuk meningkatkan partisipasi politik dan mendekonstruksi bahwa pilihan golput adalah kesalahan besar,," kataya.
Untuk itu sejumlah sosialisasi pun gencar dilakukan seperti sosialisasi partisipasi masyarakat dilakukan di Hotel Polonia Medan pada 13-15 November 2018 yang difasilitasi oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Medan dengan peserta yang terdiri dari masyarakat umum mulai dari ibu rumah tangga hingga tokoh masyarakat.
Narasumber dari KPU Medan dihadiri langsung Koordinator Divisi Perencanaan, Data dan Informasi Nana Miranti. Sosialisasi ditutup oleh Plt Kepala Kesbangpol Kota Medan, Sulaiman Harahap.
Sosialisasi juga dilakukan di Kampus Universitas Medan Area (UMA) dengan tema "Pemilu Damai, Memilih Itu Juara" diselenggarakan RRI bekerjasama dengan UMA, Kamis (15/11).
Narasumber dari KPU Medan dihadiri Koordinator Divisi Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia (SDM) Edy Suhartono. Dari UMA dihadiri langsung Rektor UMA Prof Dr Dadan Ramdan dan Dekan FISIP UMA Dr Heri Kusmanto MA.
Pada hari dan tempat yang sama, dilakukan juga sosialisasi Pendidikan Politik Generasi Millenial yang diselenggarakan FISIP UMA yang dihadiri Komisioner KPU Medan Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu M Rinaldi Khair.
Ia menjelaskan golput adalah gerakan kritik terhadap Pemilu di era orde baru yang dipopulerkan pada 1971, sehingga tidak tepat lagi jika masih ada yang merasa bangga memilih untuk golput pada Pemilu mendatang.
"Golput itu generasi zaman dulu, kalau sekarang kan eranya generasi millennial. Tentu berbeda jauh kondisinya," katanya.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018