Kotapinang (Antaranews Sumut) - Pusat Jajanan dan Kerajinan Kabupaten Labuhanbatu Selatan di Jalinsum-Blok IX, Desa Sisumut, Kecamatan Kotapinang terlihat sepi dalam beberapa bulan ini, sebagian besar pedagang di ketahui tidak beroperasi lagi.

Pengamatan wartawan, Rabu, hanya dua kios dan satu warung yang masih berjualan di lokasi yang diresmikan Bupati, Wildan Aswan Tanjung pada 26 Januari 2015 lalu itu. Sementara delapan kios lainnya sudah lama tidak lagi beroperasi.

“Memang sudah beberapa bulan ini sebagian besar pedagang sudah tidak lagi berjualan. Mungkin produk mereka kurang laku,” kata Plt. Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Pemkab Labusel, Ralikul Rahman ketika dikonfirmasi wartawan.

Pihaknya berencana menata kembali pedagang yang berjualan di tempat itu, sehingga benar-benar menjadi ikon UMKM Kabupaten Labuhanbatu Selatan.

Menurutnya, berbagai produk yang dijual pedagang harus mampu menarik perhatian masyarakat yang melintas, sehingga mau singgah dan membeli. 

“Kedepannya akan ditata kembali. Dengan demikian pedagang dapat bertahan, karena jualannya memang laku,” katanya.

Terpisah, Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Labuhanbatu Selatan menilai, selama ini pemerintah daerah memang kurang serius dalam mengelola pusat jajanan dan kerajinan tersebut. 

Menurutnya, banyak produk UMKM di daerah yang dapat dipasarkan di tempat itu, seperti ikan sale maupun makanan lainnya, namun tidak dipasarkan di sana.

Hanya saja memang para pelaku UMKM itu perlu dibina lagi, sehingga kualitas produknya lebih baik dan layak jual. "Selama ini pusat jajanan dan kerajinan itu hanya sekadar kios kelontong saja dan tidak memiliki daya tarik," katanya.
 

Pewarta: Kurnia Hamdani

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018