Langkat (AntaraNews Sumut) - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Langkat, Ralin Sinulingga meminta agar Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Sumatera Utara secepatnya melakukan pengerjaan tembok jalan yang runtuh agar tidak ada korban jiwa ketika warga melintas disana.

Hal itu disampaikan Ralin Sinulingga, di Stabat, Rabu, menanggapi runtuhnya tembok penahan badan jalan yang berada di Desa Telagah Kecamatan Sei Bingei, kemarin.
 
Ralin Sinulingga menyampaikan keprihatinannya terhadap pekerjaan pemasangan tembok tersebut, sehingga hanya satu bulan setelah siap dikerjakan kini dalam keadaan runtuh.

"Kita minta rekanan maupun Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Sumatera Utara, untuk segera memperbaiki tembok yang runtuh itu," ujarnya.

"Warga yang hendak melintas harus ektra hati-hati, disebabkan badan jalan kini semakin menyempit, padahal jalan terusebut menghubungan dua kabupaten yaitu Kabupaten Langkat dan Kabupaten Tanah Karo," ungkapnya.

"Harapan masyarakat dengan perbaikan secepatnya tembok tersebut mereka bisa lancar beraktifitas untuk membawa hasil bumi kedua daerah," sambungnya.

Selain itu kawasan tersebut kini sudah menjadi daerah tujuan wisata, tentu akan membuat masyarakat yang kesana akan berkurang disebabkan jalan yang sempit, padahal selain itu bisa juga langsung menuju Tanah Karo.
 
"Perbaikan harus segera dilakukan, sebab potensi besar wisata disana sangat mendukung peningkatan ekonomo dan pendapatan warga amsyarakat," katanya. 

Seperti diketahui tembok penahan jalan yang baru dibangun di Desa Telagah Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat, yang dibangun di September 2018 sudah rubuh di Novemver 2018 ini, dengan anggaran yang ditampung di Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sumatera Utara.
 
Seperti yang disampaikan salah seorang warga Fedinan di Sei Bingei, dimana pembangunan tembok penahan jalan itu menghubungkan Kabupaten Langkat dengan Kabupaten Tanah Karo, padahal baru saja dibangun, diharapkan akan mempercepat akses transportasi masyarakat.

Namun kenyataannya sekarang tembok penahanan jalan tersebut sudah rubuh diperkirakan sepanjang 15 meter, katanya.

Ferdinan mengungkapkan rusaknya tembok penahanan jalan tersebut diperkirakan adanya saluran air terlalu kecil, sehingga sering terjadi genangana air mengakibatkan penyumbatan pada saat musim hujan.

"Jelas sangat menganggu pemakai jalan, karena jalan akhirnya semakin sempit, sehingga warga harus ekstra hati-hati bila melintas dibadan jalan itu," ujarnya.

Baca juga: Baru dibangun, tembok penahan jalan sudah rubuh

Minpin Tarigan warga lainnya menyampaikan berharap agar instansi yang berwenang menanganai jalan provinsi itu untuk segera melakukan perbaikan, agar warga bisa aman melintasi badan jalan itu.

"Kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan padahal itu proyek baru dibangun, namun sudah rubuh," ujarnya.

Jelas, jalan tersebut tentu menjadi rawan kecelakaan, sehingga diharapkan agar secepatnya diperbaiki sebelum emngambil korban terhadap warga yang melintas. Segera mungkin harus ada perbaikan.
 
"Harapan warga segeralah diperbaiki karena tidak sedikit dana yang dikucurkan untuk memperbaiki jalan maupun tembok itu yang dikeluarkan oleh pemerintah," katanya.

Pewarta: H.Imam Fauzi

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018