Medan (Antaranews Sumut) - Ekonomi Sumatera Utara pada triwulan III 2018 bertumbuh 5,43 persen dengan pertumbuhan tertinggi pada lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar 6,90 persen.
Kepala Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Mukhamad Mukhanif di Medan, Senin, mengatakan pertumbuhan ekonomi itu dihitung berdasarkan kenaikan Produk Domestk Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2010.
"Pertumbuhan ekonomi tertinggi pada lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar 6,90 persen dan penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 6,82 persen," ujarnya.
Mukhamad Mukhanif menuturkan, dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi LNPRT yang tumbuh sebesar 13,27 persen.
Adapun berdasarkan pendekatan produksi, ada tiga lapangan usaha yang memberi peran dominan terhadap PDRB pada triwulan III tahun 2018 yakni pertanian, kehutanan dan perikanan dengan sebesar 21,07 persen.
Sementara industri pengolahan sebesar 20 persen serta perdagangan besar sebesar 18,53 persen.
"Dari sisi pengeluaran, didominasi oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 53,79 persen dan ekspor barang dan jasa sebesar 38, 72 persen,"katanya.
Dibandingkan terhadap triwulan II tahun 2018, ekonomi Sumut pada triwulan III tahun 2018 meningkat 3,22 persen.
Pengamat ekonomi Sumut, Wahyu Ario Pratomo mengatakan, pertumbuhan ekonomi Sumut bisa lebih tinggi kalau harga komoditas tidak sedang turun seperti dewasa ini.
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU) itu menyebutkan, perekonomian Sumut sangat tergantung dengan harga komoditas khususnya kelapa sawit dan karet.
"Jadi kalau harga komoditas itu turun, maka akan mengganggu perekonomian Sumut,"katanya.
“
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Kepala Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Mukhamad Mukhanif di Medan, Senin, mengatakan pertumbuhan ekonomi itu dihitung berdasarkan kenaikan Produk Domestk Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2010.
"Pertumbuhan ekonomi tertinggi pada lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar 6,90 persen dan penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 6,82 persen," ujarnya.
Mukhamad Mukhanif menuturkan, dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi LNPRT yang tumbuh sebesar 13,27 persen.
Adapun berdasarkan pendekatan produksi, ada tiga lapangan usaha yang memberi peran dominan terhadap PDRB pada triwulan III tahun 2018 yakni pertanian, kehutanan dan perikanan dengan sebesar 21,07 persen.
Sementara industri pengolahan sebesar 20 persen serta perdagangan besar sebesar 18,53 persen.
"Dari sisi pengeluaran, didominasi oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 53,79 persen dan ekspor barang dan jasa sebesar 38, 72 persen,"katanya.
Dibandingkan terhadap triwulan II tahun 2018, ekonomi Sumut pada triwulan III tahun 2018 meningkat 3,22 persen.
Pengamat ekonomi Sumut, Wahyu Ario Pratomo mengatakan, pertumbuhan ekonomi Sumut bisa lebih tinggi kalau harga komoditas tidak sedang turun seperti dewasa ini.
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU) itu menyebutkan, perekonomian Sumut sangat tergantung dengan harga komoditas khususnya kelapa sawit dan karet.
"Jadi kalau harga komoditas itu turun, maka akan mengganggu perekonomian Sumut,"katanya.
“
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018