Langkat, (AntaraNews Sumut) - Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, AKBP Dedy Indriyanto mengajak warga harus bijak mempergunakan media sosial, agar tidak terprovokasi dengan berbagai isu SARA, ujaran kebencian dan hoax.
     
Hal itu disampaikan Kapolres Langkat AKBP Dedy Indriyanto, di Stabat, Jumat, dihadapan para tokoh masyarakat, pemuda, agama, di Kementerian Agama Kabupaten Langkat.
     
Dedy Indriyanto mengatakan tugas Polri memelihara kamtibmas, perlindungan, pengayoman dan yanmas dalam rangka Kamdagri. 
   
 Ujaran kebencian adalah tindakan yang sering dilakukan oleh sebagaian kelompok masyarakat untuk memprovokasi kebencian dan tindakan kekerasan kepada kelompok lain.
     
Ia juga menyampaikan berita hoax seringkali menggunakan judul sensasional yang provokatif, misalnya dengan langsung menudingkan jari ke pihak tertentu. Isinyapun bisa diambil dari berita media resmi, hanya saja diubah-ubah agar menimbulkan persepsi sesuai yang dikehendaki sang pembuat berita palsu.
   
 "Untuk itu cermati alamat situs. Dimana informasi yang diperoleh dari website atau mencantumlan link. Berita yang berasal dari situs media yang sudah terverifikasi Dewan Pres akan lebih mudah dimintai pertanggungjawabannya," katanya   
     
Dimana menurut catatan Dewan Pres, di Indonesia ini terdapat sekitar 43.000 situs yang mengklaim sebagai portal berita. Dari jumlah tersebut yang sudah terverifikasi sebagai situs berita resmi tak sampai 300," sambungnya.
     
Kapolres juga menjelaskan agar warga memperhatikan dan memeriksa fakta dari mana berita berasal dan siapa sumbernya. Apakah dari institusi resmi seperti KPK, Polri, serta memperhatikan keberimbangan berita.
   
 Untuk menghadapi itu apa yang harus kita lakukan diantaranya pertahankan empat pilar kebangsaan, amalkan ajaran agama masing-masing, cari persamaan bukan perbedaan. Dimana pihaknya sangat bersyukur di Langkat ini tidak pernah terjadi konflik isu ujaran kebencian atar umat bergama.
   
 Kapolres berharap kedepannya, agar tomas, toga dans eluruh elemen amsyarakat dapat menjadi motivator di lingkungannya dalam menciptakan kerukunan antar umat beragama dengan mengajarkan arti toleransi.
   
 Memberikan mata pelajaran agama yang sesuai dengan nbilai-nilai Pancasila dan wawasan kebangsan kepada anak didiknya.
     
"Jangan mudah percaya terhadap isu negatif dan berita provokasi dengan ujaran kebencian yang ditebarkan oleh mereka yang tidak bertanggung jawab tentang agama di media sosial, segera konfirmasi dan cari tahu kebenarannya kepada pimpinan agama amsing-masing," ujarnya.

Pewarta: Imam Fauzi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018